Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Daya Beli Membaik, Analis Jagokan Saham Peritel

Prospek pemulihan sektor peritel dinilai sangat besar pada tahun ini, khususnya saat momen Ramadan dan Idulfitri. Hal itu didukung oleh pelonggaran pembatasan sosial serta program vaksinasi yang mengurangi tingkat penularan Covid-19.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memperkirakan kinerja emiten peritel bisa terkerek pada tahun ini setelah jatuh cukup dalam di sepanjang 2020 akibat terdampak pandemi.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya melihat prospek pemulihan sektor peritel sangat besar pada tahun ini, khususnya saat momen Ramadan dan Idulfitri. Hal itu didukung oleh pelonggaran pembatasan sosial serta program vaksinasi yang mengurangi tingkat penularan Covid-19.

“Secara tahunan [year-on-year] kinerja peritel seharusnya lebih baik tahun ini, [rebound] karena sudah menyentuh titik terendah [low base] pada tahun lalu,” kata Christine kepada Bisnis, Senin (22/3/2021).

Lebih lanjut, Christine menjelaskan kondisi pembatasan sosial kali ini yang bertajuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro tidak akan menekan sektor peritel separah saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 2020. 

Pasalnya, jam buka pusat perbelanjaan sudah lebih dilonggarkan hingga pukul 21.00 dan aturan yang ditetapkan masing-masing wilayah juga disesuaikan dengan tingkat zona Covid-19.

“[Aturan per zona] ini kami perkirakan membuat peritel tidak akan terlalu tertekan karena wilayah penduduk berpenghasilan menengah ke atas memiliki kasus harian Covid-19 yang mulai turun,” imbuh Christine.

Kendati masih ada ketidakpastian yang membayangi bisnis peritel tahun ini akibat pandemi yang belum selesai, Christine tetap memberikan nada optimistis.

Dia merekomendasikan trading buy untuk salah satu peritel yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk. dengan target harga Rp960 per saham.

Walaupun emiten dengan kode saham MAPI itu belum akan berekspansi dengan membuka toko baru, Christine mengapresiasi alokasi belanja modal MAPI yang digunakan untuk pengembangan platform digital.

“Kami yakin walaupun trafik toko turun, tapi perseroan akan menangkap peluang dari era e-commerce,” ujar Christine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper