Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Turunkan Peringkat Sritex (SRIL) Jadi B3

Moody's juga telah menurunkan peringkat ke B3 dari B1 dengan peringkat untuk obligasi senior US$150 juta tanpa jaminan yang jatuh tempo pada tahun 2024, yang diterbitkan oleh Golden Legacy Pte. Ltd. dan dijamin tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh Sritex dan anak perusahaannya.
Seorang karyawan tengah memeriksa mesin di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk./sritex.co.id
Seorang karyawan tengah memeriksa mesin di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk./sritex.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Moody's Investors Service telah menurunkan peringkat perusahaan keluarga PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex (SRIL) menjadi B3 dari B1.

Moody's juga telah menurunkan peringkat ke B3 dari B1 dengan peringkat untuk obligasi senior US$150 juta tanpa jaminan yang jatuh tempo pada tahun 2024, yang diterbitkan oleh Golden Legacy Pte. Ltd. dan dijamin tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh Sritex dan anak perusahaannya.

Kedua, surat utang senior tanpa jaminan senilai US$225 juta yang jatuh tempo pada 2025, dikeluarkan oleh Sritex dan dijamin tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh semua anak perusahaan yang beroperasi.

Analis Moody's dan Analis Utama Sritex Stephanie Cheong menuturkan semua peringkat tetap dalam peninjauan untuk penurunan lebih lanjut.

"Penurunan peringkat mencerminkan likuiditas Sritex yang terus-menerus lemah dan meningkatnya risiko pembiayaan kembali karena penundaan yang berkelanjutan dan material lebih lanjut dengan latihan perpanjangan pinjamannya," katanya, Senin (22/3/2021).

Kajian untuk penurunan lebih lanjut mencerminkan berlanjutnya ketidakpastian terkait untuk rencana pembiayaan kembali atau refinancing. Tinjauan peringkat akan fokus pada kemajuan Sritex dalam mengatasinya jatuh tempo hutang yang akan datang.

Fokus tinjauan ke depan terangnya ada 5 hal. Pertama, kemajuan diskusi Sritex dengan pemberi pinjaman untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo pinjaman sindikasi.

Kedua, kemajuan Sritex diskusi dengan pemberi pinjaman tentang pinjaman bilateral baru. Ketiga, kemampuan Sritex untuk memperbarui lini modal kerja jangka pendek yang akan berakhir hingga 2021.

Keempat, manajemen modal kerja Sritex dan kemampuan menghasilkan uang tunai mengalir; dan kelima, pelaksanaan rencana pendanaan alternatif.

"Moody's berharap peninjauan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 60 hari," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper