Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejamnya Yield Obligasi AS, IHSG Jadi Berdarah-darah

Keputusan Federal Reserve dan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga menjadi penunjang penguatan IHSG kemarin. Namun, kenaikan imbal hasil obligasi dan potensi profit taking memiliki kesempatan untuk menekan pasar saham hari ini.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada perdagangan Jumat (19/3/2021), di tengah tekanan tersebut terdapat sejumlah saham yang menarik diperhatikan.

Euforia penguatan IHSG kemarin tidak mampu berlanjut pada perdagangan hari ini. IHSG terpantau melemah 0,18 persen atau 11,58poin ke level 6.336,25 pada pukul 10.05 WIB, setelah dibuka melemah tipis 0,03 persen atau 1,82 poin ke level 6.346,01 pada awal perdagangan.

Adapun pada perdagangan Kamis, IHSG berhasil parkir di zona hijau dengan naik 1,12 persen ke level 6347,83. Indeks komposit akhirnya berbalik menguat setelah mengalami koreksi tiga hari beruntun.

Investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih atau net buy awal perdagangan hari ini sebesar Rp81,09 miliar. Asing terpantau paling banyak memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy Rp30,1 miliar.

Di sisi lain, investor asing paling banyak melepas saham PT Telkom Indonesia (Persero) pagi ini dengan total Rp18 miliar, disusul saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang mencatat net sell Rp9,7 miliar.

NH Korindo Sekuritas dalam riset hariannya menyebut pasar AS ditutup lebih rendah dalam perdagangan Jumat (18/03/2021), dengan Nasdaq lebih jatuh dari 3 persen. Kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun yang tembus 1,7 persen memberi tekanan pada saham di sektor teknologi.

"Sentimen negatif juga berasal dari harga minyak yang turun 7 persen, serta banyaknya pengangguran mingguan klaim yang naik di atas ekspektasi," ungkap riset harian tersebut, Jumat (19/3/2021).

Keputusan Federal Reserve dan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga. Kebijakan itu menjadi penunjang penguatan IHSG kemarin. Namun, kenaikan imbal hasil obligasi dan potensi profit taking memiliki kesempatan untuk ditempatkan tekanan di pasar saham hari ini.

NH Korindo memperkirakan pergerakan IHSG akan cenderung bearish atau masuk ke zona merah dan berada di kisaran 6.300-6.400.

Sekuritas hasil joint venture bersama Korea tersebut merekomendasikan sejumlah saham berikut ini karena secara teknikal masih dapat menghijau. SAME buy dengan target price 580 dan stoploss 480, ISAT buy dengan target price 7300 dan stoploss di level 6475, ESSA buy dengan TP 330 dan stoploss 290, TINS buy dengan TP 2140 dengan stoploss di level 1760, LPPF buy dengan TP 1480 dan stoploss di level 1350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper