Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 19 Maret 2021

Pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatannya hari ini, Jumat (19/3/2021).

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.

“Kuatnya fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi penopang bagi kenaikan IHSG,” ungkap William dalam riset yang diterima Bisnis, Kamis (18/3/2021).

Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 1,12 persen atau 70,6 poin ke level 6.347,83. Sepanjang perdagangan, indeks komposit begerak dalam kisaran 6.307 hingga 6.358,43.

Sebanyak 239 saham berakhir menguat, sedangkan 236 saham melemah, dan 167 saham stagnan.

Volume transaksi hari ini mencapai 17,41 miliar saham dengan nilai Rp10,88 triliun. Adapun investor asing mencatatkan beli bersih atau net buy mencapai Rp674,68 miliar.

Investor asing paling banyak memborong saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan total net buy mencapai Rp188,8 miliar menjelang akhir perdagangan.

William melanjutkan, jika IHSG mampu dipertahankan di atas resisten level terdekat, maka indeks masih berpeluang untuk melanjutkan pola uptrend jangka pendeknya,

Ia memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan pergerakan dalam kisaran 6.260-6.389 esok hari.

Sementara itu, analis Indo Premier Sekuritas Mino memperkirakan penguatan indeks komposit masih akan terus berlanjut dalam jangka pendek—menengah, seiring adanya potensi penguatan saham yang didorong ekspektasi kinerja emiten yang lebih baik dibanding tahun lalu.

“Kalau melihat sentimen yang berkembang harusnya penguatan indeks bisa berlanjut. Ketika ekonomi dalam periode pemulihan membuat aset yang beresiko seperti saham lebih menarik dari aset safe haven,” kata Mino, Kamis (18/3/2021).

Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Simak secara live di Bisnis.com!

15:03 WIB
IHSG Ditutup Berbalik Menguat 0,13

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melesat pada akhir perdagangan dan ditutup berbalik menguat 0,13 atau 8,3 persen ke level 6.356,16.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.307,1-6.356,16.

13:43 WIB
IHSG Melemah 0,52 Persen Jelang Akhir Perdagangan

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,52 persen atau 32,92 poin ke 6.314,91 menjelang akhir perdagangan hair ini.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.307,1-6.346,13.

13:38 WIB
IHSG Melemah 0,55 Persen Awal Sesi II

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,55 persen atau 35,26 poin ke 6.322,56 pada awal perdagangan sesi II.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.310,3-6.346,13.

11:34 WIB
Akhir Sesi I, IHSG Melemah 0,4 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,4 persen atau 25,27 poin ke level 6.322,56 pada akhir sesi I.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.310,3-6.346,13.

11:25 WIB
Pukul 11.24 WIB: IHSG Melemah 0,39 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,39 persen atau 25,03 poin ke level 6.322,80 jelang akhir sesi I.

10:24 WIB
Pukul 10.18 WIB: IHSG Melemah 0,2 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,2 persen atau 12,68 poin ke level 6.335,15.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.310,3-6.346,13.

09:03 WIB
Pukul 09.00 WIB: IHSG Melemah 0,28 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung bergerak melemah 0,28 persen atau 18,09 poin ke level 6.329,74 pada awal perdagangan.

08:57 WIB
Preopening, IHSG Melemah Tipis

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 0,03 persen atau 1,82 poin ke level 6.346,01 pada awal perdagangan.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan setelah kemarin investor menari gembira, Jumat ini  investor kembali ke dunia nyata.

"Kami mencatat sejak 17 Februari melalui BC STOCK TERRACE sudah memperingatkan bahaya sedang mengintai dari naiknya yield obligasi AS. Bukan hanya indeks harga saham akan melorot dan harga komoditas merosot tetapi nilai tukar rupiah akan terkulai lemas jika yield obligasi AS tenor 10 tahun naik mencapai sedikitnya 2,4 persen atau lebih," urai Edwin, Jumat (19/3/2021).

Menurutnya, dampak pernyataan Chairman The Fed Jerome Powell bahwa inflasi diperkirakan akan meningkat tahun ini hingga menyentuh 2,4 persen mendorong yield obligasi AS tenor 10 naik tajam 5,42 persen menjadi di atas level 1,73 persen level yield tertinggi selama 54 minggu terakhir).


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper