Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Konstruksi Pelat Merah Ini Targetkan Kenaikan Laba 50 Persen di 2021

Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa menyampaikan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih sekitar 40 persen dan 50 persen pada 2021.
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk./Instagram @tol_semarang_demak
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk./Instagram @tol_semarang_demak

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. menargetkan pendapatan dapat tumbuh sekitar 40 persen menjadi Rp22,16 triliun pada 2021.

Sementara itu, laba ditargetkan bisa naik lebih tinggi lagi sebesar 50 persen dibandingkan realisasi pada 2020 menjadi Rp399,39 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa menyampaikan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih sekitar 40 persen dan 50 persen pada 2021.

“Dengan melakukan penyusunan strategi perusahaan untuk jangka pendek dan menengah, perseroan berharap dapat mencapai target perusahaan di tahun ini,” kata Yuyus dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (19/3/2021).

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, emiten dengan kode saham PTPP ini mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp15,83 triliun pada 2020 atau anjlok 32,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp23,57 triliun.

Tekanan pada pos pendapatan pun menggerus laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas pada masa pandemi menjadi Rp128,75 miliar atau turun 84,28 persen dari posisi sebelumnya Rp819,46 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan pada 2020 senilai Rp266,26 miliar atau turun 74,59 persen dibandingkan 2019 senilai Rp1,04 triliun.

Yuyus menambahkan sebenarnya pencapaian kinerja keuangan PTPP pada 2020 terbilang cukup baik. Pasalnya, beban pokok pendapatan dapat ditekan 32,59 persen secara tahunan menjadi Rp13,65 triliun pada 2020.

Perseroan pun masih membukukan laba kotor senilai Rp2,17 triliun dengan kenaikan marjin laba kotor sekitar 13,73 persen.

“Kenaikan marjin laba kotor perseroan pada 2020 sebagian besar didominasi oleh proyek-proyek yang berada pada tahap pekerjaan cut & fill seperti Kawasan Industri Terpadu Batang dan Jalan Tol Semarang Demak,” tulis Yuyus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper