Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Insentif, Emiten Grup PT PP Bisa Pulihkan Kinerja Tahun Ini

PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) sebagai induk usaha dan dua entitasnya yaitu PT PP Properti Tbk. (PPRO) dan PT PP Presisi Tbk. (PPRE) akan pulih pada 2021. 
Area lobby Park Hotel, Jakarta Timur. Park Hotel dikelola oleh PP Hospitality, bagian dari kelompok usaha PT PP (Persero) Tbk./parkhotel.co.id
Area lobby Park Hotel, Jakarta Timur. Park Hotel dikelola oleh PP Hospitality, bagian dari kelompok usaha PT PP (Persero) Tbk./parkhotel.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Analis menilai kinerja emiten Grup PT PP akan lebih baik pada 2021 seiring dengan prospek pemulihan ekonomi ditambah dengan sejumlah relaksasi yang diberikan pemerintah dari sisi fiskal untuk sektor konstruksi dan properti.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memperkirakan kinerja tiga emiten dari Grup PTPP yaitu PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) sebagai induk usaha dan dua entitasnya yaitu PT PP Properti Tbk. (PPRO) dan PT PP Presisi Tbk. (PPRE) akan pulih pada 2021. 

“Saya raya masih baik tahun ini, pasti lebih baik. Tahun ini akan pulih,” kata Dennies kepada Bisnis, Kamis (18/3/2021).

Adapun, Dennies mengingatkan bahwa program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah membawa harapan bakal ada pemulihan aktivitas ekonomi pada 2021. Ditambah lagi, pemerintah juga menggelontorkan sejumlah insentif untuk sektor konstruksi dan properti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Terbaru, pemerintah berencana menurunkan 3 dari 5 jenis tarif pajak penghasilan (PPh) final untuk jasa konstruksi lewat Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dari Penghasilan Usaha Jasa Konstruksi.

Apabila terealisasi, lanjut Dennies, tentunya akan berdampak positif bagi emiten Grup PTPP yang berkecimpung di industri konstruksi.

Selain itu, stimulus di sektor properti seperti pemberian insentif PPN 100 persen yang akan ditanggung pemerintah untuk rumah tapak/rumah susun dengan harga maksimal Rp2 miliar, insentif PPN 50 persen untuk rumah tapak/susun dengan harga di atas Rp2 miliar hingga Rp5 miliar, serta kebijakan Bank Indonesia uang muka nol persen untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) juga akan positif khususnya untuk PPRO.

Sedangkan untuk PPRE, Dennies menyebut inovasi perseroan yang melebarkan bisnis ke jasa pertambangan juga akan turut menambah harapan pemulihan kinerja.

“Tambang tahun ini lebih menarik karena harga komoditas sudah naik cukup signifikan, terutama batubara dan nikel yang jadi fokus PPRE,” ujar Dennies.

Dennis pun masih merekomendasikan seluruh saham Grup PT PP yaitu PTPP, PPRO, dan PPRE untuk dicermati.

Di lantai bursa saham PTPP naik 0,31 persen menjadi Rp1.635 pada akhir perdagangan Kamis (18/3/2021). Sementara saham PPRE stagnan pada level Rp220 dan saham PPRO turun 1,25 persen menjadi Rp79.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper