Bisnis.com, JAKARTA – Prospektifnya harga komoditas tambang yang diperkirakan bertahan sepanjang tahun ini, bakal menjadi bekal kuat bagi emiten tambang Tanah Air untuk membalikkan kinerja 2020 yang negatif. Kondisi itu, utamanya berlaku untuk emiten tambang pelat merah.
Seperti diketahui, trio emiten pertambangan pelat merah kompak mencatatkan penurunan kinerja pada 2020. Ketiga emiten itu adalah, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Bukit Asam, Timah, dan Aneka Tambang kompak mencetak penurunan pendapatan pada 2020.
Di antara ketiga emiten itu, hanya ANTM yang berhasil mencetak pertumbuhan bottom line impresif, yaitu melejit 492,91 persen menjadi Rp1,14 triliun.
Sementara itu, PTBA mencetak penurunan laba 41,17 persen menjadi Rp2,38 triliun dan TINS masih membukukan rugi bersih sebesar Rp340,59 miliar.
Sejumlah strategi dan siasat pun diapungkan oleh manajemen ketiga emiten tersebut. PTBA salah satunya yang tampak berupaya memanfaatkan harga batu bara yang menarik.