Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Penjualan Batu Bara, PTBA Tambah Kapasitas Angkutan

Direktur Operasi dan Produksi Bukit Asam Hadis Surya Palapa menjelaskan untuk 2021, akan menaikkan target kapasitas angkutan kereta di Pulau Sumatra sebesar 4,2 juta ton menjadi 28,20 juta ton dari tahun sebelumnya 23,78 juta ton.
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk menopang distribusi penjualan batu bara, emiten BUMN pertambangan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berencana meningkatkan kapasitas angkutan sebesar 4,2 juta ton menjadi 28,2 juta ton pada per tahun pada 2021.

Adapun, dalam rencana jangka panjang hingga 2025, PTBA menargetkan kapasitas angkutan batu bara dapat mencapai 72 juta ton per tahun.

Direktur Operasi dan Produksi Bukit Asam Hadis Surya Palapa menjelaskan untuk 2021, akan menaikkan target kapasitas angkutan kereta di Pulau Sumatra sebesar 4,2 juta ton menjadi 28,20 juta ton dari tahun sebelumnya 23,78 juta ton.

"Tahun 2020 kita 23,8 juta ton dan di 2021 nanti kita rencanakan 28 juta ton untuk ke Tarahan dan ke Kertapati. Masing-masing 20 juta ton untuk ke Tarahan dan ke Kertapati 7 juta ton," jelas Hadis, Jumat (12/3/2021).

Berdasarkan Laporan Tahunan 2020 Bukit Asam, pengembangan angkutan batu bara jalur kereta api existing dari Tanjung Enim ke Dermaga Kertapati dengan target 5 juta ton pada 2020 berhasil diselesaikan. Tahun ini, PTBA pun menargetkan peningkatan hingga 7 juta ton di jalur ini.

Sementara itu, untuk pengembangan angkutan batu bara jalur kereta dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan saat ini masih dalam proses pelaksanaan untuk jalur baru beserta fasilitas dermaga baru untuk Kramasan dan Tarahan I.

Selain pengembangan angkutan kereta api yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengangkut batu bara, Bukit Asam juga menggaet PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk mengembangkan kapasitas angkutan batu bara dan atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatra Selatan.

PTBA juga telah menandatangani perjanjian induk atau Head of Agreement (HoA) dengan Pelindo pada 11 September 2020. Pengembangan bertujuan untuk menyukseskan pembangunan koridor ekonomi Sumatra Selatan sebagai lambung energi nasional.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin memaparkan proyek angkutan jangka panjang adalah meningkatkan kapasitas angkutan kereta dan pengembangan angkutan menggunakan sungai.

"Proyek angkutan untuk meningkatkan kapasitas penjualan kita nanti pada tahun 2025 dalam rencana jangka panjang," kata Arviyan.

PTBA berencana untuk meningkatkan kapasitas penjualan hingga 72 juta ton per tahun di 2025. Sementara pada 2020, penjualan emiten berkode PTBA ini baru mencapai 26,12 juta ton, dan ditargetkan mencapai 30,72 juta ton pada 2021.

Demi mencapai target penjualan jangka panjang yang sejalan dengan meningkatnya target angkutan, Arviyan mengungkapkan perlunya membangun infrastruktur jalan dan peningkatan pelabuhan.

"Juga ada alternatif lain yang PTBA jajaki adalah pengembangan angkutan menggunakan sungai yang ada di daerah Sumatra Selatan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper