Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Jadi Tren, Bursa Fokus ke Indeks Berwawasan ESG

Komisaris Bursa Efek Indonesia Pandu Sjahrir mengatakan investasi berwawasan ESG saat ini menjadi tren yang kian diminati, khususnya menuju 2022 mendatang.
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir / Istimewa - Dok.pribadi
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir / Istimewa - Dok.pribadi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia makin serius menaruh perhatian pada indeks berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (environtment, social, governance/ESG)

Komisaris Bursa Efek Indonesia Pandu Sjahrir mengatakan investasi berwawasan ESG saat ini menjadi tren yang kian diminati, khususnya menuju 2022 mendatang.

“ESG ini akan jadi komponen yang signifikan untuk semua penerbit efek di Bursa,” katanya dalam sesi webinar Mandiri Manajemen Investasi – Market Outlook 2021 yang diadakan, Rabu (10/3/2021)

Pandu mengatakan saat ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada dua indeks yang telah menerapkan konsep ESG yakni IDX ESG Leaders yang menggunakan pendekatan ESG Integration dan indeks Sri Kehati yang menggunakan pendekatan ESG Screening .

Untuk indeks besutan bursa yakni IDX ESG Leaders, jelas Pandu, berisi saham-saham yang memimpin di pemeringkatan ESG, tidak memiliki kontroversi, memiliki likuiditas tinggi di pasar, dan memiliki kinerja keuangan yang sehat. Pemilihan sahamnya dianalisis oleh Sustainalytics.

Sementara indeks Sri Kehati berisi 25 saham pilihan yang memiliki performa baik dalam mendukung bisnis berkelanjutan serta memiliki perhatian khusus terhadap wawasan ESG. Indeks dikurasi oleh KEHATI Foundation.

Menurut Pandu, ke depannya otoritas Bursa akan menaruh lebih banyak fokus bagi indeks-indeks berwawasan ESG karena tren serupa tengah naik di pasar global, sehingga penting untuk menyediakan pilihan investasi sesuai minat investor.

“Banyak investor sekarang yang mengacu ke MSCI, Bursa sediakan indeks-indeks ini untuk meniru pergerakan MSCI, jadi ini akan menjadi fokus kami 12—18 bulan ke depan,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper