Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Makin Terkapar, Kurs Jisdor Sentuh Rp14.371

Kurs Jisdor melemah 72 poin atau 0,5 persen dari posisi kemarin, Kamis (4/3/2021) Rp14.299 per dolar AS.
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.371 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (5/3/2021)

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.371 per dolar AS, melemah 72 poin atau 0,5 persen dari posisi kemarin, Kamis (4/3/2021) Rp14.299 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 0,46 persen atau 66 poin ke level Rp14.332 per dolar AS pada pukul 10.21 WIB.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 49 poin atau 0,34 persen ke level Rp14.310 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,018 poin atau 0,02 persen ke level 91,649 pada pukul 10.23 WIB.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, pergerakan nilai rupiah dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi AS yang terus berjalan. Hal tersebut diungkapkan The Federal Reserve (The Fed) dalam laporannya, Beige Book.

Kekhawatiran bahwa pengeluaran pemerintah AS yang sangat besar untuk mendukung ekonomi global dapat meningkatkan inflasi mengakibatkan aksi jual besar-besaran di Departemen Keuangan sejak awal 2021. Aksi jual memuncak pada imbal hasil 10 tahun yang mencapai level tertinggi dalam setahun selama tahun sebelumnya.

“Kenaikan tersebut menyebabkan saham global terhenti pada reli mereka dan dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang. Namun, seiring ketenangan terus kembali ke pasar, tampaknya dolar kembali dalam tren naik,” jelas Ibrahim dalam riset yang diterima Bisnis, Kamis (4/3/2021).

Sementara itu, pelaku pasar kecewa karena Federal Reserve dinilai tidak menunjukkan sikap yang jelas terhadap pergerakan pasar obligasi yang bikin waswas. Imbal hasil obligasi AS telah mencapai 1,5 persen dan telah memicu kekhawatiran akan valuasi saham yang terlalu mahal. 

Dalam acara yang digelar Wall Street Journal secara online, Powell memang "khawatir" terhadap pasar obligasi akhir-akhir ini. Tapi ini dia tidak juga menawarkan langkah atau kebijakan untuk meredam gejolak yang ada di pasar obligasi.

Dari dalam negeri, pandemi covid-19 telah membuat angka pengangguran di Indonesia mencapai 10 juta orang pada 2020. Hal tersebut juga ditambah dengan kebutuhan lapangan kerja untuk angkatan kerja baru dari generasi muda.

Pelaku pasar juga terus menanti langkah pemerintah untuk mendorong kenaikan investasi. Pasalnya, apabila Investasi tidak berjalan maka target pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 5 persen tidak akan tercapai.

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memprediksi nilai rupiah dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat tipis di rentang Rp14.220 - Rp14.290.

Di sisi lain, peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memperkirakan rupiah menghadapi beberapa risiko jangka pendek dari capital outflow yang disebabkan oleh dinamika di pasar global.

“Outflow dari emerging markets selalu bisa terjadi, tapi kemungkinan hanya sementara karena likuiditas global melimpah akibat kebijakan moneter dan fiskal yang ekspansif, terutama AS, Uni Eropa, dan Jepang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper