Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Mini Moncer, Masih Direkomendasikan Gak Nih?

Saham-saham dengan kapitalisasi kecil menjadi penggerak indeks sektoral IDX Financials yang telah naik 15,2 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd).
Ilustrasi kartu pembayaran berlogo GPN terbitan PT Bank Bumi Arta Tbk./www.bankbba.co.id
Ilustrasi kartu pembayaran berlogo GPN terbitan PT Bank Bumi Arta Tbk./www.bankbba.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham perbankan mendominasi penguatan indeks sektoral IDX Financials. Ekspektasi pasar terhadap saham perbankan kecil terutama, diprediksi akan terus berlanjut seiring bergesernya perbankan menjadi digital.

Indeks sektoral IDX Financials telah naik 15,2 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd), terdorong oleh pergerakan saham-saham bank kecil yang beberapa diantaranya sampai terkena suspensi.

SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menjelaskan Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) sektor perbankan Indonesia masih menjadi salah satu tertinggi di dunia dan Asia Pasifik. Hal ini menyebabkan aktivitas perbankan kurang efisien walaupun mencatat margin bunga bersih tertinggi.

Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) tertinggi juga terjadi karena spread bunga dan deposito yang cukup lebar.

"Dengan demikian, terdapat inefisiensi dalam sistem perbankan Indonesia. Salah satu cara untuk mereduksi inefisiensi adalah go digital, sehingga BOPO akan tertekan, efisiensi perbankan terjadi dan tidak menutup kemungkinan suku bunga turun secara tidak langsung," paparnya kepada Bisnis, Jumat (5/3/2021).

Dia menjelaskan digitalisasi menjadi semakin mendesak pascapandemi Covid-19. Masyarakat akan berupaya menghindari kontak lebih sering dan menggunakan transaksi non-tunai.

Dengan semakin gentingnya pergeseran terhadap digital, akan terjadi konsolidasi di sektor perbankan, termasuk aktivitas merger dan akuisisi. Aktivitas ini tentu akan memberikan manfaat bagi perbankan kecil yang menjadi target akuisisi oleh pemodal besar di belakangnya, khususnya pemilik jaringan teknologi yang kuat.

"Ditambah lagi dengan adanya pemodal besar berakibat modal inti perbankan menjadi bertambah besar. Pemodal besar ini melirik unbankable market yang belum tersentuh," paparnya.

Dengan demikian, perbankan kecil seperti BGTG dan BNBA akan menjadi target akuisisi oleh pemodal besar. Dia kemudian merekomendasikan BGTG buy on weakness pada level Rp120 dengan target price (TP) Rp300.

Sementara itu, BNBA direkomendasikan BoW di level Rp1.700 dengan TP Rp3.000 untuk kebutuhan trading dan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper