Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Kantongi 27 Calon Emiten di Pipeline IPO, Sektor Konsumer Dominan

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan sampai dengan tanggal 26 Februari 2021, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setia memberikan penjelasan di Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setia memberikan penjelasan di Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 27 calon emiten dalam daftar tunggu (pipeline) perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan sampai dengan tanggal 26 Februari 2021, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.

Dari seluruh calon emiten tersebut Nyoman mengatakan belum dapat menyampaikan estimasi calon emiten mana yang memiliki target penggalangan dana jumbo atau di atas Rp1 triliun.

“Untuk nilai estimasi fund-raised di atas Rp1 triliun belum dapat kami sampaikan karena belum terbentuk harga penawarannya,” kata Nyoman, belum lama ini.

Adapun, dia menyampaikan klasifikasi aset perusahaan dalam pipeline IPO, yakni 6 perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp50 miliar); 11 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 miliar s.d. Rp250 Miliar); serta 10 perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 miliar).

Dari sisi sektor berdasarkan klasifikasi baru IDX Industrial Classification (IDX-IC), calon emiten terbanyak berasal dari sektor Consumer Cyclicals yakni 7 perusahaan, diikuti sektor Technology dan Basic Materials masing-masing 4 perusahaan.

Kemudian, masing-masing 3 perusahaan dari sektor Energy, Consumer Non-Cyclicals, dan Properties & Real Estate. Sisanya 2 perusahaan sektor Industrials dan 1 perusahaan sektor Infrastructures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper