Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didukung Harga Minyak dan Tembaga, Simak Rekomendasi Saham Medco (MEDC)

Prospek Medco Energi pada tahun ini sangat baik seiring dengan potensi perbaikan fundamentalnya karena tren kenaikan harga minyak dunia.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten minyak dan gas, PT Medco Energi Internasional Tbk., mendapatkan banyak katalis positif untuk mendukung kinerjanya tahun ini.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan bahwa prospek emiten berkode saham MEDC itu pada tahun ini sangat baik seiring dengan potensi perbaikan fundamentalnya karena tren kenaikan harga minyak dunia.

Dia menjelaskan bahwa MEDC berpotensi mengubah rugi yang terjadi pada tahun lalu menjadi laba karena kenaikan harga minyak akan membantu perseroan memperbaiki margin.

Sebagai gambaran, MEDC membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$130,11 juta. Hal itu berbanding terbalik dengan pencapaian sembilan bulan pertama 2019 yang mencatatkan laba sebesar US$19,27 juta.

“MEDC memiliki keunggulan biaya produksi yg lebih murah atau saat ini MEDC sebagai cost leader, sehingga MEDC memiliki margin kotor lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor. Hanya, MEDC memiliki rasio utang cukup tinggi sehingga beban keuangannya lebih tinggi,” ujar Sukarno kepada Bisnis, Rabu (3/3/2021).

Dia merekomendasikan buy on weakness untuk saham MEDC dengan level support di posisi Rp600. Adapun, Sukarno menjelaskan saat ini secara valuasi MEDC berada di atas rekan-rekan saham emiten perminyakan lainnya.

Namun, jika MEDC nantinya mampu menekan beban dan mampu mencetak laba kembali, maka secara perhitungan pertumbuhannya akan sangat signifikan sehingga valuasi saat ini bisa menjadi menarik.

Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hasan mengatakan bahwa kenaikan harga minyak telah menaikkan proyeksi margin EBITDA MEDC pada 2021 naik 59,8 persen menjadi US$1,03 miliar.

Selain itu, Hasan memproyeksi MEDC dapat mencetak laba konsolidasi pada 2021 menjadi US$73 juta seiring dengan peluang anak usahanya di sektor tambang mineral, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), mencetak kinerja moncer karena kenaikan harga tembaga.

“[Kenaikan harga tembaga] menyebabkan estimasi pendapatan AMNT naik 9,2 persen menjadi US$9 juta,” ujar Hasan seperti dikutip dari publikasi risetnya.

Hasan memprediksi MEDC akan mencatatkan lonjakan produksi pada 2021 dengan estimasi volume produksi 264 juta pon tembaga dan 100 Koz emas. Dengan demikian, tingginya harga tembaga mendorong pemulihan kinerja MEDC seiring dengan tren kenaikan harga minyak. Dia merekomendasikan beli untuk MEDC dengan target price Rp850 per saham.

Di lantai bursa, pada perdagangan Rabu (3/3/2021) MEDC parkir di level Rp665 per saham, terkoreksi 2,92 persen atau 20 poin. Sepanjang tahun berjalan 2021, saham MEDC telah naik 4,72 persen. Kapitalisasi pasar MEDC di posisi Rp16,72 triliun.

Berdasarkan data konsesus Bloomberg, sebanyak 6 dari 7 analis yang mengulas MEDC merekomendasikan beli, sedangkan sisanya merekomendasikan hold.

Target harga MEDC dalam 12 bulan ke depan berada di posisi Rp870, yang mencerminkan potensi kenaikan 30,8 persen dari level harga MEDC saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper