Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setahun Corona di Indonesia, Begini Laju Nilai Tukar Rupiah

Dalam setahun terakhir, nilai tukar rupiah sempat menembus terkuat di kisaran Rp13.000 per dolar AS.
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan yang fluktuatif mewarnai nilai tukar rupiah terhadap dolar AS setahun setelah pandemi virus corona masuk ke Indonesia.

Virus corona telah menginfeksi Indonesia selama satu tahun, sejak 2 Maret 2020. Kala itu, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan dua kasus pertama virus corona di Indonesia.

Sejak saat itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami fluktuasi yang cukup besar seiring dengan ketidakpastian yang terjadi di pasar seiring dengan kebijakan lockdown yang diterapkan negara-negara di dunia.

Berdasarkan data Bloomberg yang diakses pada Selasa (2/3/2021), pada 2 Maret 2020, nilai rupiah tercatat pada level Rp14.265 per dolar AS. Seiring dengan berjalannya pandemi virus corona, nilai rupiah terus terjadi hingga nilai tukar mata uang Garuda sempat menembus Rp16.575 per dolar AS pada 23 Maret 2020.

Tren negatif tersebut berlangsung hingga 7 April 2020 saat nilai rupiah berada di posisi Rp16.250 per dolar AS. Keesokan harinya, nilai rupiah meninggalkan kisaran Rp16.000 dengan mencatatkan hasil Rp15.880 per dolar AS.

Dalam periode April hingga Mei, nilai rupiah menunjukkan tren penguatan dengan perlahan-lahan meninggalkan level Rp15.000 dan kembali ke kisaran Rp14.000 pada akhir April. Sepanjang bulan Mei, nilai tukar rupiah berfluktuasi di level Rp14.000 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah sempat kembali ke level Rp13.000 sesaat pada Juni 2020 lalu. Dalam rentang waktu 5 Juni hingga 9 Juni, posisi rupiah ada di kisaran Rp13.878 hingga Rp13.890 per dolar AS sebelum kembali ke posisi Rp14.000 per dolar AS.

Setelah periode tersebut, nilai tukar rupiah pun kembali bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS sepanjang Juni hingga Oktober 2020. Pelemahan tertinggi pada periode ini terjadi pada 28 September 2020 saat nilai tukar di level Rp14.900 per dolar AS.

Sementara itu, pada periode November – Desember 2020, nilai rupiah kembali mengalami penguatan seiring dengan kejelasan pengembangan vaksin virus corona di dunia. Mata uang garuda bahkan sempat kembali ke posisi Rp14.065 pada 9 November 2020 lalu sebelum bergerak di level Rp14.080 hingga Rp14.200 sepanjang bulan Desember.

Memasuki tahun 2021, nilai rupiah melanjutkan penguatannya pada akhir tahun lalu dengan kembali di level Rp13.895 per dolar AS pada 4 Januari lalu. Sepanjang bulan Januari, nilai rupiah bergerak di kisaran Rp13.895 – Rp14.125 per dolar AS.

Pada awal Februari, tren positif ini masih berlanjut dan rupiah kembali menyentuh kisaran Rp13.910 pada 15 Februari lalu. Kendati demikian, setelahnya rupiah mulai melemah dan kembali ke kisaran Rp14.000 per dolar AS.

Pada 1 Maret kemarin, rupiah mencatatkan pelemahan tertingginya sejak November 2020 lalu. Nilai tukar rupiah tercatat melemah ke posisi Rp14.255 per dolar AS. Adapun, hingga Selasa (2/3/2021) siang, nilai rupiah terpantau melemah 0,32 persen ke level Rp14.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper