Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Terus Rayu Unicorn untuk IPO di Indonesia

BEI telah beberapa kali melakukan perbincangan dengan perusahaan unicorn untuk melantai di pasar modal Indonesia.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkomunikasi secara intens dengan perusahaan unicorn dalam negeri untuk melantai di pasar saham Indonesia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan pihaknya telah beberapa kali melakukan perbincangan dengan perusahaan unicorn untuk melakukan initial public offering (IPO) di BEI.

Dia menjelaskan, otoritas Bursa menyambut baik niat perusahaan-perusahaan bervaluasi lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp14,3 triliun tersebut untuk melepas kepemilikan saham mereka ke publik.

“Kita sudah meeting beberapa kali dengan mereka dan bicara apa yang bisa kami bantu agar mereka bisa mencatatkan diri di BEI,” katanya dalam forum daring, Selasa (2/3/2021)

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyatakan tengah menggodok beberapa penyesuaian baru dalam aturan bursa untuk menyambut IPO perusahaan unicorn.

Pertama, melakukan penyesuaian Peraturan I-A yang saat ini sedang dalam tahap rule making rule.

Bursa menyiapkan beberapa alternatif persyaratan pencatatan sehingga dapat mengkomodasi berbagai karakteristik perusahaan, termasuk namun tidak terbatas kepada perusahaan unicorn di Indonesia.

Kedua, Bursa juga telah mengimplementasikan sektoral baru untuk Perusahaan Tercatat yaitu IDX-IC, pada tanggal 25 Januari 2021.

Menurut Nyoman, adanya IDX-IC akan lebih mencerminkan sektoral dari Perusahaan Tercatat sehingga mereka dapat lebih diperbandingkan dengan perusahaan tercatat lainnya di BEI dan dengan perusahaan tercatat di Bursa global.

Ketiga, Bursa sudah melakukan kajian hukum dan berdiskusi dengan otoritas dan stakeholder terkait potensi penerapan Dual Class Shares dengan skema Multiple Voting Shares di Indonesia.

Sebagai catatan, penerapan Dual Class Shares lazim dipilih oleh perusahaan teknologi di bursa global yang mana ketika perusahaan tersebut melakukan IPO, ada beberapa jenis saham yang diterbitkan, misalnya saham Seri A dan saham seri B.

Adapun, Nyoman mengharapkan dengan beberapa usaha dan kebijakan yang dilakukan oleh BEI bersama dengan para stakeholder, dapat menarik minat banyak perusahaan di Indonesia termasuk unicorn untuk dapat memanfaatkan pendanaan di pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper