Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Operasional 2020 Lampaui Estimasi, Simak Analisa Rekomendasi Saham UNTR

UNTR optimistis penjualan alat berat pada tahun ini dapat lebih baik sehingga mendorong kinerja perseroan secara keseluruhan. 
Kegiatan operasional PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk. yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan./unitedtractors.
Kegiatan operasional PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk. yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan./unitedtractors.

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja PT United Tractors Tbk. diprediksi moncer pada 2021 seiring dengan prospek aktivitas tambang yang lebih baik daripada tahun lalu.

Analis RHB Sekuritas Fauzan Luthfi Djamal mengatakan bahwa pemulihan aktivitas tambang tidak hanya dapat membantu sektor penjualan batu bara dan kontraktor pertambangan emiten bersandi saham UNTR itu, tetapi juga dapat menjadi katalis positif bagi sektor bisnis alat beratnya.

“UNTR juga mengalokasikan capex [capital expenditure] lumayan besar pada 2021, mencapai US$290 juta, dan 50 persennya untuk peralatan di kontraktor pertambangan, kayanya menandakan kalau memang banyak pelanggan UNTR juga udah siap-siap untuk ramp-up produksi,” ujar Fauzan kepada Bisnis, Rabu (24/2/2021).

Oleh karena itu, Fauzan pun optimistis penjualan alat berat UNTR pada tahun ini dapat lebih baik sehingga mendorong kinerja perseroan secara keseluruhan. 

Adapun, berdasarkan laporan bulanan di laman resmi perseroan, UNTR mencatatkan penjualan batu bara pada 2020 sebesar 9,25 juta ton melalui entitas usahanya PT Tuah Turangga Agung.

Realisasi itu naik 9,31 persen dibandingkan dengan penjualan 2019 8,46 juta ton. Selain itu, realisasi penjualan pun berhasil melampaui target UNTR sepanjang 2020 sekitar 7,5 juta ton hingga 8 juta ton.

Untuk sektor kontraktor pertambangan, UNTR melalui PT Pamapersada Nusantara membukukan volume produksi batu bara dan overburden removal (OB) sepanjang 2020 masing-masing sebesar 114,6 juta ton dan 825 juta bcm.

Pencapaian volume produksi itu melampaui 102 persen dari estimasi 2020, sedangkan OB melampaui 101 persen dari estimasi 2020.

Untuk sektor penjualan alat berat, UNTR membukukan penjualan alat berat sebanyak 1.564 unit pada 2020. Kendati realisasi turun 49,5 persen secara tahunan, realisasi penjualan alat berat juga melesat 104 persen dari estimasi 2020.

Selain itu, untuk kinerja penjualan emas melalui PT Agincourt Resources sepanjang 2020, perseroan membukukan penjualan sebesar 319.700 gold equivalent ounces (GEOs), lebih tinggi 106 persen dari estimasi 2020.

Fauzan merekomendasikan beli untuk UNTR dengan target price Rp35.000. Di lantai bursa, pada perdagangan Kamis (25/2/2021) hingga sesi pertama saham UNTR parkir di level Rp23.500, naik 4,21 persen.

Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 31 dari 36 analis yang menganalisis UNTR merekomendasikan beli terhadap UNTR, sedangkan 3 analis rekomendasi hold, dan 2 rekomendasi jual.

Target harga saham UNTR dalam 12 bulan ke depan berada di posisi Rp30.982, yang mencerminkan potensi kenaikan hingga 31,8 persen daripada posisi harga UNTR saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper