Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Koreksi Setelah Melaju 3 Sesi, Tertekan Pernyataan The Fed

Koreksi harga emas terjadi setelah dolar rebound dari penurunannya segera setelah komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang mengatakan pemulihan ekonomi "tidak merata dan jauh dari selesai."
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun tipis pada akhir perdagangan yang berfluktuasi pada Selasa (23/2/2021) atau Rabu pagi WIB, berbalik melemah dari kenaikan tiga hari berturut-turut.

Mengutip Antara, koreksi harga emas terjadi setelah dolar rebound dari penurunannya segera setelah komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang mengatakan pemulihan ekonomi "tidak merata dan jauh dari selesai."

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, tergerus US$2,5 dolar atau 0,14 persen menjadi ditutup pada US$1.805,90 dolar AS per troy ounce.

Ketua Federal Reserve AS bersaksi di depan Kongres AS pada Selasa (23/2/2021), mengatakan ada tanda-tanda bahwa ekonomi AS membaik tetapi masih jauh dari kesehatan penuh, dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi tidak mungkin memicu perubahan kebijakan sampai ekonomi pulih.

Powell mengatakan pihaknya akan membutuhkan "beberapa waktu" sebelum Fed mempertimbangkan perubahan kebijakan yang diadopsi untuk membantu ekonomi kembali ke lapangan kerja penuh dan dia "tidak memperkirakan inflasi naik ke tingkat yang mengganggu."

"Ada sedikit volatilitas di sekitar penampilan Powell di Senat tetapi dia belum benar-benar mengatakan apa pun yang mungkin membahayakan situasi yang ada," kata analis OANDA, Craig Erlam.

"Terlepas dari volatilitas, kami belum melihat pergerakan arah yang signifikan dalam imbal hasil atau dolar, itulah mengapa emas hanya sedikit lebih rendah, cerminan dolar menjadi sedikit lebih tinggi."

Indeks dolar merangkak kembali naik 0,2 persen, sedikit menjauh dari dekat level terendah enam minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Namun, emas mungkin tidak berbalik arah untuk mendapatkan keuntungan secara substansial "sampai kita mendapatkan lonjakan nyata dalam ekspektasi inflasi atau Fed berbicara tentang pengendalian kurva imbal hasil," kata analis IG Market, Kyle Rodda.

Kenaikan imbal hasil (obligasi) telah menantang daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas berada di bawah tekanan tambahan saat Conference Board yang berbasis di AS melaporkan indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 91,3 pada Februari dari 88,9 pada Januari.

Emas melonjak 1,7 persen pada Senin (22/2/2021) ketika prospek meningkatnya inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas dan mendorong investor menuju logam safe-haven.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 39,7 sen atau 1,41 persen menjadi ditutup pada US$27,688 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April anjlok 42,6 pin atau 3,32 persen menjadi menetap di US$1.239,70 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper