Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Fokus Perkuat Bisnis Penghiliran

Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas mengatakan bahwa saat ini perseroan tengah fokus memperkuat strategi penghiliran bisnis dengan meningkatkan utilitas pabrik penyulingan kelapa sawit.
Manajemen PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berpose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Senin (29/6/2020)/SSMS
Manajemen PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berpose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Senin (29/6/2020)/SSMS

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. akan fokus memperkuat lini bisnis penghiliran pada tahun ini sebagai salah satu strategi pertumbuhan kinerja dalam jangka panjang.

Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas mengatakan bahwa saat ini perseroan tengah fokus memperkuat strategi penghiliran bisnis dengan meningkatkan utilitas pabrik penyulingan kelapa sawit.

“Utilitas pabrik penyulingan kelapa sawit diupayakan mencapai 100 persen dari sebelumnya sebesar 70 persen dari total kapasitas 2.500 ton per hari,” ujar Swasti kepada Bisnis, Senin (22/2/2021).

Dia menjelaskan, hal itu pun sejalan dengan langkah perseroan menambahkan porsi saham salah satu entitas anak usahanya, PT Citra Borneo Utama (CBU) pada akhir 2020.

Emiten berkode saham SSMS itu menambahkan porsi kepemilikannya terhadap CBU menjadi 32 persen daripada sebelumnya sebesar 19 persen, melalui skema konversi utang PT Citra Borneo Indah kepada SSMS.

Untuk diketahui, Citra Borneo Utama adalah perusahaan pengolahan kelapa sawit dan memproduksi turunan minyak sawit atau crude palm oil (CPO).

Adapun, SSMS menargetkan produksi CPO pada 2021 naik 10 persen hingga 15 persen dibandingkan dengan realisasi produksi 2020. Dari target itu, SSMS menargetkan rata-rata tingkat ekstraksi CPO (OER) sebesar 22,5 persen.

Swasti menjelaskan bahwa secara jangka panjang produksi CPO perseroan dipastikan akan terus meningkat seiring dengan profil usia perkebunan yang masih berada pada usia produksi yang prima.

Dengan demikian, pendapatan perseroan diyakini dapat tumbuh baik mengingat kontribusi pendapatan terbesar berasal dari produksi TBS internal yang terus tumbuh.

Di sisi lain, SSMS mengalokasikan capital expenditure (capex) pada tahun ini sebesar Rp550 miliar, dengan rincian Rp33 miliar untuk planting dan RP520 miliar untuk non planting.

“Kendati suku bunga acuan sudah turun ke 3,5 persen, kami belum ada rencana untuk melakukan sejumlah pinjaman. Saat ini, baik capex maupun rencana perseroan ke depan dananya masih berasal dari kas internal,” papar Swasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper