Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tembaga Naik Daun, Merdeka Copper Gold (MDKA) Genjot Produksi

PT Merdeka Copper Gold Tbk. menargetkan volume produksi tembaga pada 2021 sebesar 14.000 hingga 17.000 ton. 
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT Merdeka Copper Gold Tbk., menargetkan volume produksi tembaga pada tahun ini lebih tinggi daripada realisasi produksi 2020 seiring dengan perkembangan pit Partolang.

Berdasarkan laporan kuartalan perseroan, emiten berkode saham MDKA itu menargetkan volume produksi tembaga pada 2021 sebesar 14.000 hingga 17.000 ton. Target itu jauh lebih tinggi daripada realisasi produksi tembaga tahun lalu yang hanya sebesar 5.377 ton.

Harga tembaga dalam beberapa sesi terakhir tengah menguat. Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (22/2/2021), harga tembaga dengan kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) terpantau sempat naik hingga US$9.187 per ton pada perdagangan di Singapura. Harga tersebut juga merupakan level tertinggi dalam sembilan tahun atau sejak 2011 lalu.

Manajemen Merdeka Copper Gold menjelaskan bahwa produksi tembaga pada tahun lalu terkendala seiring dengan integrasi tambang tembaga Wetar dan proyek Acid Iron Metal (AIM), sehingga penambangan telah bergeser dari tambang Lerokis ke tambang Partolang yang baru. Operasional pit Partolang telah dimulai pada Oktober 2020 dan diekspektasikan mulai meningkat pada Januari tahun ini.

“Produksi tembaga diharapkan meningkat pada kuartal I/2021 seiring dengan pengembangan Partolang dan diharapkan mulai mencapai tingkat produksi yang konsisten pada kuartal 2021,” tulis Manajemen Merdeka Copper Gold seperti dikutip dari laporannya, Senin (22/2/2021).

Untuk diketahui, proyek AIM adalah proyek kerja sama MDKA dengan Wealthy Source Holding Limited, perusahaan afiliasi Eternal Thingshan Group Limited. Proyek itu dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah.

Proyek AIM itu akan memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar milik MDKA untuk produksi acid, besi, uap, emas, perak, dan ekstraksi sisa tembaga.

Pada 11 Februari 2021, MDKA melakukan joint venture agreement (JVA) untuk pembentukan perusahaan patungan pengolahan mineral itu dengan modal awal US$90 juta.

Manajemen memperkirakan dengan mengembangkan Proyek AIM itu, perseroan kemungkinan dapat memperoleh pendapatan sekitar US$200 per ton.

Adapun, MDKA memperkirakan all in sustaining cost (AISC) tembaga pada tahun ini sebesar US$2,1 per pon hingga US$2,6 per pon, jauh lebih rendah dibandingkan dengan AISC tahun lalu sebesar US$4,62 per pon.

Sementara itu, volume penjualan tembaga MDKA sepanjang 2020, mencapai 5.472 ton, turun 67,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, MDKA menargetkan produksi emas pada tahun ini sebanyak 100.000 hingga 120.000 ons dengan AISC sekitar US$825 hingga US$900 per ons.

Target itu lebih rendah daripada total produksi 2020 sebesar 157.175 ons dengan AISC US$669 per ons dan cash cost rata-rata US$398 per ons.

Sementara itu, volume penjualan emas MDKA pada 2020 sebesar 162.847 ons, turun 26,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper