Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Era Suku Bunga Mini, Saham Bank hingga Sawit Layak Dicermati

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal rawan koreksi pada perdagangan hari ini, Jumat (19/2/2021).
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berlanjut hingga akhir pekan ini, Jumat (19/2/2021). Pasalnya sejumlah indikator masih mengindikasikan tren bearish.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup turun 0,44 persen atau 27,42 poin menjadi 6.200,31 pada akhir perdagangan Kamis (18/2/2021). Sepanjang hari perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.200,31-6.281,36 dengan total transaksi mencapai Rp12,83 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance IHSG berada pada 6.179.13 hingga 6.256.03. Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal positif.

“Meskipun demikian, terlihat pola three outside down candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat,” tulis Nafan dalam riset harian, Kamis (18/2/2021).

Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan untuk esok hari dari Binaartha Sekuritas:

AALI, Daily (11050) (RoE: 3.97%; PER: 27.09x; EPS: 408.80; PBV: 1.09x; Beta: 1.68): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 10750 – 11050, dengan target harga secara bertahap di 11575, 12650 dan 13750. Support: 10750 & 10475.

BJBR, Daily (1580) (RoE: 13.96%; PER: 9.58x; EPS: 164.99; PBV: 1.44x; Beta: 1.9): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 1560 – 1580, dengan target harga secara bertahap di level 1620, 1855, 2090 dan 2330. Support: 1560 & 1490.

BJTM, Daily (810) (RoE: 14.78%; PER: 8.23x; EPS: 98.39; PBV: 1.21x; Beta: 1.48): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 790 – 810, dengan target harga secara bertahap di level 835, 875 dan 1040. Support: 790 & 710.

BMRI, Daily (6250) (RoE: 8.83%; PER: 16.87x; EPS: 370.55; PBV: 1.49x; Beta: 1.41): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area 6150 – 6250, dengan target harga secara bertahap di level 6350, 6575, 7125, 7550, 7850 and 8050. Support: 6050 & 5600.

EXCL, Daily (2180) (RoE: 1.94%; PER: 62.77x; EPS: 34.73; PBV: 1.22x; Beta: 1.1): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 2150 – 2180, dengan target harga secara bertahap di 2280, 2640, 3000 dan 3360. Support: 2090 & 1920.

INTP, Daily (13575) (RoE: 6.58%; PER: 33.73x; EPS: 402.43; PBV: 2.21x; Beta: 1.38): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 13300 – 13600, dengan target harga secara bertahap di level 13850, 14875, 17250 dan 19625. Support: 13075 & 12500.

TLKM, Daily (3180) (RoE: 18.22%; PER: 14.17x; EPS: 224.40; PBV: 2.58x; Beta: 0.76): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area 3140 – 3180, dengan target harga secara bertahap di level 3330, 3540, 4040 dan 4540. Support: 3040 & 2920.

Disclaimer : Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper