Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas Alam Melejit, Pasokan Terganggu Cuaca Ekstrim

Pada Kamis (18/2/2021) harga gas alam untuk kontrak pengiriman bulan Maret berada pada level US$3,28 per million British thermal units (mmbtu). Level harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal November 2020 lalu.
Fasilitas terminal dan pengelolaan gas terapung (Floating Storage and Regasification/FSRU) gas alam cair (LNG) Lampung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Istimewa/PGN
Fasilitas terminal dan pengelolaan gas terapung (Floating Storage and Regasification/FSRU) gas alam cair (LNG) Lampung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gas alam menembus level tertingginya dalam tiga bulan seiring dengan cuaca dingin ekstrim di Amerika Serikat memicu berkurangnya output dari sumur minyak serpih.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (18/2/2021) harga gas alam untuk kontrak pengiriman bulan Maret berada pada level US$3,28 per million British thermal units (mmbtu). Level harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal November 2020 lalu.

Salah satu sentimen pendukung kenaikan harga gas alam adalah total produksi yang anjlok. Tercatat, produksi gas alam dari wilayah daratan Amerika Serikat atau Lower 48 States turun pada level terendahnya dalam 3 tahun.

Penurunan output tersebut disebabkan oleh cuaca dingin ekstrim yang dialami pada wilayah tersebut. Hal tersebut memaksa kilang minyak dan pabrik pemrosesan gas berhenti beroperasi. Pasalnya, cuaca tersebut membuat cairan minyak yang akan diproses menjadi gas membeku di dalam pipa.

Terhentinya produksi juga membuat harga gas alam di pasar pengiriman hari berikutnya (next day delivery) menembus level US$1.000 per mmbtu di Amerika Serikat. Harga pengiriman pada pusat cadangan gas alam di Oklahoma terpantau pada level US$1.250 per mmbtu.

Trader Dynasty Power, David Hoy mengatakan, lonjakan harga gas alam tersebut lebih dari 100 kali lipat dari posisi harga US$9 per mmbtu sepekan lalu. Pada hari Selasa (16/2/2021) harga gas alam juga tercatat sebesar US$999 per mmbtu.

Data dari Commodity Weather Group menyebutkan, cuaca dingin di AS kemungkinan masih berlangsung selama beberapa hari ke depan. Suhu dingin dibawah rata-rata masih akan dirasakan mulai dari negara bagian South Dakota hingga Texas sampai Sabtu pekan ini.

Cuaca dingin yang ekstrim juga membuat sejumlah wilayah di Texas tidak dialiri listrik. Hal ini disebabkan oleh tidak beroperasinya pembangkit listrik tenaga angin di wilayah setempat yang berimbas pada melesatnya harga listrik.

Data dari Electric Reliability Council of Texas menyebutkan, sekitar 2 juta warga Texas kini tidak memiliki listrik. Hal tersebut membuat Presiden AS Joe Biden memberlakukan keadaan darurat di Texas, atas permintaan Gubernur Greg Abbott.

Chief Financial Officer Velandera Energy, Manish Raj mengatakan, pembekuan yang terjadi pada jalur pipa menyebabkan terjadinya kelangkaan gas alam yang berimbas pada minimnya akses ke listrik.

"Meskipun harga terus menanjak, saat ini tidak banyak persediaan gas alam untuk diperdagangkan pada level tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper