Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Tertekan Saham Perbankan BBCA, BMRI, BBRI

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Bisnis-27 melemah 1,01 persen atau 5,26 poin ke level 514,214. Sepanjang hari, indeks bergerak di level 512,52--520,37.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Mengekor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Bisnis-27 parkir di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (17/2/2021). Emiten perbankan jadi penekan utama.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 15.15 WIB, indeks Bisnis-27 melemah 1,01 persen atau 5,26 poin ke level 514,214. Sepanjang hari, indeks bergerak di level 512,52-520,37.

Diantara 27 emiten konstituen indeks hasil kerja sama Bisnis Indonesia dan BEI ini, hanya 5 emiten yang berhasil berada di zona hijau, 2 emiten tidak berubah harganya, dan 20 emiten di zona merah.

Pelemahan dipimpin PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) yang turun 4,07 persen ke level 14.125 dengan total volume perdagangan hingga 5 juta saham senilai Rp79 miliar.

Setelah INKP, menyusul PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 3,15 persen, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) turun 3,08 persen, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) turun 2,86 persen.

Adapun, seluruh saham perbankan dengan kapitalisasi pasar besar yang menjadi anggota Indeks Bisnis-27 menjadi pemberat dan membuat indeks merosot.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,58 persen dengan total perdagangan Rp455 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 0,86 persen dengan total transaksi Rp431 miliar, serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,93 persen dengan perdagangan senilai Rp374 miliar.

Di sisi lain, saham yang berada di zona hijau yakni PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) yang naik 3,34 persen ke level 3090, PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) yang naik 2,52 persen.

Selanjutnya, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) naik 1,07 persen, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) naik 0,58 persen, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang naik tipis 0,39 persen.

Penurunan indeks ini ditengarai sebagai langkah investor memasang posisi wait and see mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) dari Bank Indonesia sembari merealisasikan keuntungan menjadi penyebab koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (17/2/2021), IHSG anjlok 1,03 persen atau 64,67 poin menjadi 6.227,73 di akhir perdagangan. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.209,31-6.314,55.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan salah satu penyebab tekanan IHSG berasal dari aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan investor. Adapun, indeks telah reli selama 4 hari terakhir sehingga aksi profit taking ini menjadi wajar.

“[Selain itu investor] cenderung wait and see juga melihat hasil RDG besok,” kata Dennies kepada Bisnis, Rabu (17/2/2021).

Berdasarkan data konsensus Bloomberg, 21 dari 27 ekonom memperkirakan suku bunga acuan akan dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 3,5 persen dalam RDG BI yang berakhir Kamis (18/2/2021).

Apabila terjadi, level suku bunga 7-Days Reserve Repo Rate itu akan menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Penurunan suku bunga acuan didukung oleh tingkat inflasi yang rendah serta nilai tukar rupiah yang stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper