Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Buyback Emas 24 Karat Antam Tinggalkan Rp800.000, Terendah 8 Bulan

Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp796.000 per gram, turun Rp19.000 dari posisi sebelumnya.
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menurunnya harga jual emas 24 karat Antam turut berimbas terhadap harga buyback atau jual kembalinya pada Rabu (17/2/2021).

Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp796.000 per gram, turun Rp19.000 dari posisi sebelumnya. Ini menjadi level terendah 8 bulan sejak 21 Juni 2020 senilai Rp794.000 per gram.

Harga buyback emas 24 karat Antam sempat mencapai puncak tertingginya pada 7 Agustus 2020 di level Rp964.000. Harga buyback kemudian berangsur menurun menjadi Rp855.000 per akhir Desember 2020.

Berdasarkan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali harga emas batangan ke PT Antam Tbk. dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk nonNPWP). PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Sementara itu, harga emas 24 karat Antam ukuran 1 gram pada hari ini dibanderol Rp922.000 per gram, turun Rp13.000. Artinya, selisih antara harga beli dan buyback mencapai Rp126.000.

Di pasar global, harga emas terus terjun di bawah level US$1.800 per ounce seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi (yield) Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak Februari 2021 anjlok 1,28 persen secara harian ke level US$1.788,10 per ounce. Level tersebut sangat merosot bila dibandingkan dengan rekor pada Agustus 2020 lalu yang menyentuh US$2.000 per ounce.

Adapun, yield Obligasi AS tenor 10 tahun mencapai 1,3 persen, atau level tertinggi sejak Februari 2020. Investor pun tampak beralih dari komoditas emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper