Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelarangan Impor Australia Jadi Katalis Positif Emiten Batu Bara

Prospek saham sektor batu bara pada tahun 2021 cukup positif. Salah satu faktor pendukung kinerja emiten batu bara adalah kebijakan China yang melarang impor komoditas ini dari Australia.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pelarangan impor batu bara yang dilakukan China terhadap Australia dinilai dapat menjadi momentum positif untuk emiten-emiten Indonesia di sektor ini pada tahun 2021.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek saham sektor batu bara pada tahun 2021 cukup positif. Salah satu faktor pendukung kinerja emiten batu bara adalah kebijakan China yang melarang impor komoditas ini dari Australia.

“Perusahaan di Indonesia bisa memanfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan kinerja ekspor batu bara ke China,” katanya saat dihubungi pada Rabu (17/2/2021).

Selain itu, upaya hilirisasi batu bara yang diupayakan sejumlah perusahaan juga berpotensi meningkatkan kinerja. Pasalnya, dengan menjalankan hilirisasi, termasuk gasifikasi batu bara, perusahaan akan mendapatkan fasilitas stimulus fiskal dari pemerintah.

Di sisi lain, tingkat permintaan batu bara pada tahun ini juga diprediksi akan kembali pulih. Pemulihan tersebut utamanya berasal dari China yang telah terlihat dari peningkatan indeks manufaktur dan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Data dari Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index/PMI) sektor manufaktur turun menjadi 51,3 dari 51,9 pada Desember 2021. Meski turun, catatan indeks di atas 50 masih menunjukkan tren ekspansi di China.

Adapun, Nafan juga merekomendasikan sejumlah saham di sektor batu bara yang masih cukup prospektif, salah satunya adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Ia mengatakan, pergerakan harga ADRO telah meninggalkan area oversold yang memungkinkan terjadinya rebound saham.

Ia merekomendasikan akumulasi beli untuk ADRO dengan target harga di level Rp1.340 dan Rp1.715 dengan level support Rp1.030.

Nafan juga merekomendasikan akumulasi beli untuk saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Menurutnya, pergerakan saham PTBA saat ini tengah menunjukkan tren positif. Ia menetapkan target harga PTBA pada Rp3.700.

Selain itu, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) juga dapat menjadi pilihan karena pergerakan sahamnya yang masih bertahan di atas support pada uptrend line. Nafan juga merekomendasikan akumulasi beli dengan target harga Rp30.250 dan Rp34.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper