Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menguat ke Level Rp13.910, Rupiah Jadi Jawara Asia

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menuturkan penguatan rupiah hari ini sejalan dengan sentimen positif dari ekspektasi perilisan stimulus besar dari pemerintah AS dan menurunnya laju pertumbuhan kasus harian Covid-19 di dunia termasuk Indonesia.
Rupiah dan IHSG kompak menguat dua hari beruntun Rabu dan Kamis 9 dan 10 Januari 2019
Rupiah dan IHSG kompak menguat dua hari beruntun Rabu dan Kamis 9 dan 10 Januari 2019

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (15/2/2021). Rupiah terus menguat di level Rp13.900.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan hari ini nilai tukar rupiah menguat 62,5 poin atau 0,45 persen ke level Rp13.910 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di level Rp13.902,5-Rp13.972,5.

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.946 per dolar AS, naik 65 poin atau 0,46 persen dari posisi akhir pekan lalu, Kamis (11/2/2021) Rp14.011 per dolar AS.

Adapun secara tahun berjalan atau year to date, rupiah berhasil menguat 1 persen jika dibandingkan dengan nilai tukar awal tahun. Hingga pukul 16.07 WIB, indeks dolar melemah 0,17 persen ke level 90,317.

Penguatan rupiah hari ini menjadi yang paling kuat di Asia. Di peringkat kedua, ada peso Filipina yang meningkat 0,24 persen, selanjutnya ringgit Malaysia naik 0,18 persen, dan rupee India menguat 0,13 persen.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menuturkan penguatan rupiah hari ini sejalan dengan sentimen positif dari ekspektasi perilisan stimulus besar dari pemerintah AS dan menurunnya laju pertumbuhan kasus harian Covid-19 di dunia termasuk Indonesia.

"Kedua sentimen di atas telah mendorong peningkatan minat pasar terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia pun bergerak positif. pasar optimis dengan pemulihan ekonomi Yang lebih cepat," urainya, Senin (15/2/2021).

Selain itu, rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Januari Yang kembali surplus juga membantu penguatan rupiah.

Dia memproyeksikan potensi penguatan masih terbuka dengan sentimen yang sama pada perdagangan Selasa (16/2/2021). Potensi kisaran rupiah pada perdagangan esok hari di level Rp13.850-Rp13.950.

Di sisi lain, pasar mewaspadai kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun. Tingkat imbal hasil menguat membentuk level tertinggi baru sejak 20 Maret 2020 di 1,21 persen di akhir pekan kemarin. Kenaikan yield ini bisa mendorong penguatan Dollar AS.

Badan Pusat Statistik melaporkan neraca perdagagan Indonesia pada Januari 2021 mengalami surplus sebesar US$1,96 miliar.

Surplus ini didapatkan dari pengurangan nilai ekspor yang mencapai sebesar US$15,30 miliar dan impor sebesar US$13,34 miliar pada periode Januari 2021.

Jika dibandingkan dengan Desember 2020, nilai surplus pada Januari mengalami penurunan, di mana surplus saat itu tercatat sebesar US$2,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper