Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Siap Menguat Besok, Rekomendasi Saham ASII hingga TBIG

Secara teknikal IHSG dinilai masih berpotensi melanjutkan penguatan pada rentang 6.217-6.330
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatannya pada perdagangan esok hari, Selasa (16/2/2021).

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak optimis di atas MA20 dan menguji resistance upper bollinger bands serta fractal level di kisaran 6.286 sebagai konfirmasi penguatan lanjutan.

Selanjutnya indikator Stochastic bergerak terkonsolidasi pada area overbought dengan momentum RSI yang memberikan signal bullish.

“Indikator MACD bergerak positif bergerak menuju overvalue,” tulis Lanjar dalam riset harian, Senin (15/2/2021).

Dengan demikian, secara teknikal IHSG dinilai masih berpotensi melanjutkan penguatan pada rentang 6.217-6.330 dengan saham pilihan a.l. ASII, ACES, JSMR, MAPI, PGAS, SMGR, TBIG, TLKM, dan WSKT.

Pada akhir perdagangan Senin (15/2/2021), IHSG naik 0,77 persen atau 47,80 poin ke level 6.270. Saham sektor industri dasar memimpin penguatan sebesar 2,23 persen diikuti sektor aneka industri yang tumbuh 1,89 persen.

Sebanyak 299 saham menguat, 182 saham melemah, sedangkan 236 saham lainnya stagnan. Total transaksi pada perdagangan awal pekan ini mencapai Rp12,26 triliun. Kapitalisasi pasar naik menjadi Rp7.386 triliun.

Saham-saham penjual mobil naik seiring optimisme investor terhadap kebijakan pajak mobil baru,” tulis Lanjar.

Hingga akhir perdagangan, investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell mencapai Rp 692,96 miliar. Adapun secara year to date investor asing masih mencatatkan net buy hingga Rp13,86 triliun.

Disclaimer : Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper