Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan Ini, Bertahan di Bawah Rp14.000

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp13.972 pada akhir perdagangan Kamis (11/2/2021)
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah menutup perdagangan akhir pekan ini dengan digdaya di bawah Rp14.000, seiring dengan tekanan inflasi minim yang membuat adanya harapan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp13.972 pada akhir perdagangan Kamis (11/2/2021) dari penutupan sebelumnya di level Rp13.982. Sepanjang hari rupiah bergerak di rentang Rp13.968--Rp13.998.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan terdapat sejumlah sentimen internal dan eksternal yang membuat nilai tukar rupiah bisa bertahan di bawah level psikologis Rp14.000.

Dari internal, dia menilai Bank Indonesia dalam pertemuan minggu depan ada kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen.

"Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhinya, diantaranya adalah kinerja pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan dan perlu ada upaya ekstra untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar bisa lebih kencang lagi," ujarnya, Kamis (11/2/2021).

Salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yakni dengan menurunkan suku bunga acuan, karena saat suku bunga rendah, pengusaha dan rumah tangga akan terangsang untuk mengambil kredit, sehingga menjadi motor pertumbuhan ekonomi.

Kemudian, tekanan inflasi juga dinilainya masih sangat minim, sebagai informasi pada Januari 2021 BPS melaporkan terjadi inflasi sebesar 0,26 persen dan 1,55 persen secara tahunan.  Angka tersebut melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Desember 2020 yaitu 0,45 persen dan 1,68 persen secara tahunan. Sedangkan di bulan Februari ada kemungkinan inflasi di 0,01 persen dan 1,25 persen secara tahunan.

"Di samping inflasi, nilai tukar mata uang rupiah saat ini relatif stabil bahkan cenderung menguat. Oleh karena itu, apabila Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen itu sangat di mungkinkan karena pertumbuhan ekonomi perlu ada pendorong yang pasti terutama dari otoritas Bank Indonesia di tengah resiko kasus Covid-19 yang masih tinggi  sehingga bisa mengganggu normalisasi ekonomi," urainya.

Di sisi eksternal, indeks dollar menguat tipis 0,01 persen ke level 90,36 pada pukul 16.30 WIB, Kamis (11/02/2021). Data yang dirilis pada Rabu menunjukkan kenaikan moderat pada harga konsumen AS Januari 2021.

"Harga bensin yang lebih tinggi dipengaruhi oleh tarif penerbangan yang lebih rendah karena Covid-19 terus berdampak pada industri penerbangan, yang pada gilirannya menurunkan ekspektasi akselerasi inflasi yang berkelanjutan pada 2021," ungkapnya.

Indeks Harga Konsumen (CPI) inti tumbuh 1,4 persen tahun ke tahun, di bawah perkiraan pertumbuhan 1,5 persen dan pertumbuhan 1,6 persen di bulan Desember. CPI inti datar bulan ke bulan, terhadap perkiraan pertumbuhan 0,2% dan pertumbuhan 0,1% yang tercatat di Desember.

"Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, tepatnya Senin [15/2/2021], mata uang rupiah masih berfluktuatif, walaupun akhirnya ditutup menguat tipsi di rentang   Rp13.950-Rp13.990," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper