Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana PEN Rp1 Triliun Cair, Saham Garuda Indonesia (GIAA) Terbang

Pada perdagangan Selasa (9/2/2021) pukul 10.29 WIB, saham GIAA naik 5,36 persen atau 18 poin menjadi Rp354.
Ilustrasi. Pramugari Garuda Indonesia./garuda-indonesia.com
Ilustrasi. Pramugari Garuda Indonesia./garuda-indonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menanjak seiring dengan cairnya dana talangan senilai Rp1 triliun pada pekan lalu.

Pada perdagangan Selasa (9/2/2021) pukul 10.29 WIB, saham GIAA naik 5,36 persen atau 18 poin menjadi Rp354. Sepanjang pagi ini, saham Garuda bergerak di rentang Rp336-Rp360.

Total transaksinya mencapai Rp16,42 miliar. Kapitalisasi pasar Garuda Indonesia sejumlah Rp9,16 triliun.

Sebelumnya, manajemen GIAA mengklaim dana talangan pada tahap pertama senilai Rp1 triliun sudah mulai mengucur pada pekan lalu dena mengharapkan fundamental perseroan akan mulai membaik.

“Sudah cair untuk yang tahap pertama ya, mulai pekan lalu,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Senin (8/12/2021)

Penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang dilakukan oleh Garuda senilai Rp1 triliun sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada dengan tenor selama 3 tahun.

Penerbitan itu juga sejalan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 20 November 2020 lalu yang telah menyetujui penerbitan maksimal nilai maksimal Rp8,5 triliun dengan jangka waktu maksimal instrumen selama 7 tahun.

Namun, lanjut Irfan, penerbitan Rp1 triliun dengan tenor 3 tahun dilakukan terlebih dahulu setelah melakukan diskusi dengan sejumlah pihak yang meliputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan mempertimbangkan kajian pada proyeksi keuangan dan langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh perseroan pada 2021.

Hal itu juga termasuk untuk upaya negosiasi lanjutan guna menekan kembali biaya sewa pesawat serta biaya-biaya lainnya pada 2021. Irfan menyebutkan negosiasi akan diberlakukan pada seluruh armada Garuda Indonesia Group karena Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 142 pesawat dan anak usaha Citilink mengoperasikan 68 pesawat.

Menurutnya negosiasi biaya pesawat saat ini terus dilakukan komunikasi insentif dengan para lessor untuk menurunkan biaya sewa serta perpanjangan masa sewa yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan perseroan kedepannya.

Sejauh ini, Irfan memberikan gambaran berdasarkan komitmen efisiensi biaya produksi yang telah dijalankan melalui renegosiasi biaya sewa pesawat hingga biaya operasional penunjang lainnya, juga turut menunjukan hasil yang menggembirakan. Maskapai pelat merah tersebut berhasil melakukan penghematan hingga mencapai US$ 15 juta per bulannya.

“Dengan mempertimbangkan kinerja Perseroan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah masa pandemi ini serta kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan penerbangan Garuda Indonesia, kami optimistis penerbitan OWK ini akan dapat menunjang fokus akselerasi kinerja Perseroan secara konsisten,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper