Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Lo Kheng Hong (GJTL) Bersiap Terbitkan Global Bond US$270 Juta

Gajah Tunggal akan merilis global bond sebesar US$270 juta atau senilai Rp4,02 triliun dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada 30 September 2020 sebesar Rp14.918.
Aktivitas pekerja di pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk./gt-tires.com
Aktivitas pekerja di pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk./gt-tires.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) berencana menerbitkan global bond senilai US$270 juta yang dananya akan dimanfaatkan untuk melunasi surat utang lama perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Gajah Tunggal akan mengeluarkan global bond sebesar US$270 juta atau senilai Rp4,02 triliun dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada 30 September 2020 sebesar Rp14.918.

Jumlah tersebut sebesar 64,82 persen dari nilai ekuitas perseroan berdasarkan Laporan Keuangan 30 September 2020.

"Rencana Transaksi hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan RUPSLB Perseroan yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2021," ungkap keterbukaan resmi perseroan, Senin (8/2/2021).

Adapun, surat utang baru tersebut akan jatuh tempo pembayaran utang pokok selambat-lambatnya pada 2026 atau periode lain yang disetujui oleh para pihak. Dengan bunga paling besar mencapai 9 persen bergantung pada kondisi pasar. Surat utang pun akan diterbitkan di New York, Amerika Serikat.

Emiten Lo Kheng Hong tersebut akan menggunakan dana segar hasil penerbitan surat utang untuk refinancing atau pembiayaan kembali atas surat utang lama yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.

Pada 2017, GJTL menerbitkan surat utang yang akan jatuh tempo pada 10 Agustus 2022 jumlah pokok sebesar US$250 juta dengan tingkat bunga 8,375 persen.

Sebenarnya, perseroan menyiapkan beberapa opsi-opsi pembiayaan kembali (refinancing) yang akan dipilih perseroan adalah kombinasi dari beberapa skema pembiayaan, antara lain pinjaman bank (bilateral loan); pinjaman gabungan beberapa bank dan lembaga keuangan (syndicated loan); dan/atau penerbitan Surat Utang Baru.

Apabila perseroan memilih opsi penerbitan Surat Utang Baru, maka jumlah sebesar-besarnya yang akan diperoleh Perseroan yakni US$270 juta yang setelah dikurangi biaya-biaya pembiayaan kembali (refinancing cost) akan dipergunakan oleh Perseroan untuk melakukan pelunasan Surat Utang Lama.

"Rencana transaksi ini adalah transaksi untuk memperoleh pendanaan, dari pihak yang tidak terafiliasi dengan perusahaan, yaitu para investor global, melalui penerbitan Surat Utang Baru oleh Perseroan serta memperluas dan mendiversifikasi basis kreditur sehingga Perseroan memiliki akses untuk mengumpulkan pendanaan semakin luas," ungkap manajemen.

Adapun yang akan menjadi penjamin yakni entitas anak perseroan yakni PT Prima Sentra Megah dengan modal dasar Rp1 triliun dan PT Filamendo Sakti dengan modal dasar Rp1,25 triliun.

Pemegang saham GJTL terdiri atas PT Denham Pte.Ltd sebesar 49,5 persen, PT Compagnie Financiere Michelin SCMA 10 persen, Lo Kheng Hong sebesar 5,064 persen dan masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5 persen sebesar 35,436 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper