Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Berakhir Variatif, Indeks Nasdaq Melemah Tipis

Indeks indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,12 persen dan indeks S&P 500 berakhir menguat 0,1 persen. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite ditutup melemah tipis 0,02 persen.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berakhir variatif pada perdagangan Rabu (3/2/2021) menyusul penurunan saham sektor teknologi dan ritel.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,12 persen dan indeks S&P 500 berakhir menguat 0,1 persen. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite ditutup melemah tipis 0,02 persen.

Sektor energi dan finansial melampaui penguatan teknologi bahkan setelah perusahaan induk Google, Alphabet Inc., naik ke level tertingginya menyusul kinerja yang luar biasa. Di sisi lain, saham Amazon.com Inc. merosot.

Saham perbankan menguat karena JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley mengeluarkan seruan bullish pada industri. GameStop Corp. dan AMC Entertainment Holdings Inc. pulih setelah penurunan hari Selasa.

Setelah penutupan perdagangan reguler, Qualcomm Inc. jatuh karena produsen chip smartphone ini melaporkan penjualan yang mengecewakan. Sementara itu, saham EBay Inc. menguat setelah mencatatkan laba yang melampaui estimasi Wall Street sementara PayPal Holdings Inc. melonjak setelah memperkirakan pendapatan yang kuat.

Segmen kurva imbal hasil obligasi Treasury AS yang diawasi secara luas mencapai level paling tajam dalam hampir lima tahun terakhir, bahkan ketika AS memutuskan untuk tidak meningkatkan ukuran lelang surat utang dan obligasi jatuh tempo pada penjualan pengembalian dana kuartalan pekan depan.

Data menunjukkan perusahaan swasta membuka lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan pada Januari, sementara pertumbuhan di penyedia jasa semakin meningkat.

Tanda-tanda peningkatan aktivitas datang ketika Presiden Joe Biden mencoba untuk mendapatkan persetujuan Kongres untuk proposal stimulus senilai US$1,9 triliun. Presiden Federal Reserve wilayah St Louis James Bullard mengatakan harga saham mencerminkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi.

Direktur pelaksana strategi investasi E*Trade Financial Corp Mike Loewengart mengatakan telah terjadi hiruk-pikuk di pasar saham beberapa pekan terakhir ini, sehingga data ekonomi yang solit akan jadi faktor yang sangat menggembirakan.

Mungkin ada tanda-tanda penguatan berlebih ketika menyangkut saham tunggal, tetapi di bawah ada ekonomi yang mendapatkan kembali momentum," ungkap Loewengart seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper