Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Saham Semen Mulai Keropos, Kecuali Produsen Dynamix (SMCB)

Sebanyak tiga emiten mencetak kinerja negatif dalam periode tahun berjalan. Hanya ada satu emiten semen yang bisa mencetak kinerja saham positif di periode yang sama.
Produk semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB). Istimewa
Produk semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas saham emiten semen belum terlalu bergairah pada awal tahun ini. Dari empat emiten semen utama di Bursa Efek Indonesia, hanya saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. yang moncer.

Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) naik 23,26 persen sejak awal tahun menjadi Rp1.775. Kenaikan harga secara harian terjadi paling tinggi pada 27 Januari 2021 sebesar 20 persen.


Saham SMCB naik setelah perseroan mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai US$220 juta. 
Rights issue itu untuk membuka pintu bagi perusahaan semen asal Jepang Taiheiyo Cement Corporation untuk mengakuisisi SMCB. 

Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia Aulia Mulki Oemar mengatakan perseroan telah melakukan penandatanganan perjanjian pengalihan dan penyertaan modal dengan PT Semen Indonesia Industri Bangunan dan Taiheiyo Cement Corporation (TCC) pada 26 Januari 2021

“Rencana investasi TCC pada perseroan kurang lebih sekitar US$220 juta atau ekuivalennya dalam rupiah,” tulis Aulia dalam keterbukaan informasi, pekan lalu.

Selanjutnya saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) diperdagangkan stagnan hingga Selasa (2/2/2021) dari posisi akhir tahun lalu pada level Rp14.475. Sebelumnya, INTP  menargetkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 4 persen pada tahun ini.

Dengan realisasi penjualan perseroan sepanjang 2020 sebesar 16,5 juta ton, kenaikan 4 persen akan membawa target volume penjualan semen emiten dengan kode saham INTP tersebut menjadi 17,16 juta ton.

Kendati target pertumbuhan tahun ini lebih baik dibandingkan kontraksi 8 persen pada 2020, target tersebut masih di bawah realisasi penjualan pada 2018 sebesar 18,1 juta ton.

Di sis lain, dua saham perusahaan semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) masih terjungkir di zona merah.

SMGR terpantau turun 11,87 persen sejak awal tahun (year-to-date) menjadi Rp10.950 dan SMBR turun lebih dalam lagi sebesar -19,25 persen menjadi Rp860 per saham.

Adapun, anggaran infrastruktur yang lebih tinggi pada 2021 diharapkan mampu mengerek penjualan semen. Namun, penjualan semen masih akan melemah pada kuartal pertama tahun ini disebabkan musim hujan.

Kinerja Saham Emiten Semen
Kode SahamHarga 29 Desember 2020Harga 2 Februari 2020Perubahan year to date.
SMCB1.4401.77523,26%
INTP14.47514.4750,00%
SMGR12.42510.950-11,87%
SMBR1.065860-19,25%



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper