Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goks! Pompom Ala Wall Street Juga Merembet ke Komoditas Perak

Harga perak terus menanjak terdorong oleh aksi investor ritel yang mengumpulkan kekuatan lewat platform Reddit di Amerika Serikat.
Ilustrasi perak batangan.
Ilustrasi perak batangan.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga perak terus menanjak terdorong oleh aksi investor ritel yang mengumpulkan kekuatan lewat platform Reddit di Amerika Serikat.

Akan tetapi, analis menilai aksi investor ritel Reddit yang menumbangkan Bursa AS pekan lalu diyakini tidak akan mampu melakukan hal yang sama di pasar komoditas.

Berdasarkan data Bloomberg, harga perak mencatatkan kenaikan paling tinggi pada akhir pekan lalu dibandingkan harga logam mulia lainnya. Harga perak untuk pengiriman Maret di bursa Comex naik 3,83 persen menjadi US$26,91 per ons pada Jumat (29/1/2021). Sementara itu harga perak spot terpantau menguat 1,83 persen menjadi US$26,99 per ons.

Pada saat bersamaan harga emas kontrak pengiriman April di bursa Comex hanya naik 0,49 persen menjadi US$1.850,30 per troi ons. Sedangkan emas spot tumbuh 0,24 persen menjadi US$1.847 per troi ons.

Selanjutnya harga platinum spot naik tipis 0,05 persen menjad US$1.078 per troi ons dan paladium justru turun 4,56 persen menjadi US$2.234,20 per troi ons.

Analyst Commerzbank AG Eugen Weinberg menjelaskan harga komoditas perak dan harga saham korporasi penambang perak melonjak sejak Kamis (28/1/2021) karena diburu gabungan investor ritel yang berkoordinasi lewat forum Reddit bernama r/wallstreetbets.

“Pergerakan [investor ritel] itu sangat ekstrim dan hampir tidak memiliki penilaian fundamental. Investor ritel yang berbagi informasi di platform itu juga yang membuat harga saham bergerak signifikan,” tulis Weinberg dalam catatan seperti dikutip Bloomberg, Minggu (31/1/2021).

Pekan lalu, kumpulan investor ritel di forum r/wallstreetbets dari Reddit menyerang portofolio saham yang diberi posisi short oleh perusahaan manajer investasi lindung nilai (hedge fund).

Salah satu saham yang terkenal “digoreng” adalah GameStop Corp. Tenaga investor ritel pun melambungkan saham tersebut 1.700 persen bulan ini yang membuat hedge fund merugi karena meyakini harga saham tersebut akan turun (short position).

Kesulitan yang mendera perusahaan hedge fund ini juga menjadi kontributor utama penakan indeks S&P500 pada akhir pekan lalu yang turun 2,6 persen. Penurunan itu menjadi yang terdalam sejak Oktober 2020.

Lebih lanjut, Weinberg yakin aksi investor ritel seperti itu tidak akan bertahan lama di pasar komoditas perak. Pasalnya, dalam jangka panjang yang menjadi penggerak harga komoditas bukanlah aksi spekulasi melainkan keseimbangan permintaan dan penawaran.

Lagipula, pemain di pasar komoditas lebih banyak berasal dari industrinya sendiri. Sehingga, kekuatan investor ritel walaupun banyak tetap tak akan mampu menandingi kekuatan institusi di pasar komoditas.

Kendati demikian, Weinberg mengingatkan dalam jangka pendek investor akan berhati-hati dalam memperdagangkan komoditas logam mulia terlepas dari faktor fundamentalnya.

Senada, Director of Research Flexible Plan Investments Ltd. Jason Teed mengatakan dampak aksi investor ritel di pasar komoditas perak tidak akan sebesar yang terjadi di bursa Wall Street.

“Tekanan di saham berkapitalisasi pasar menengah memang luar biasa, tapi pasar komoditas tidak sekecil itu. Sangat luas,” ujar Teed.

Sebagai gambaran, GameStop memiliki kapitalisasi pasar US$1,2 miliar pada awal tahun sebelum menyentuh US$24,2 miliar pada pekan lalu karena diserbu dana investor ritel.

Di sisi lain, terdapat 1,65 miliar ons perak di London yang memiliki nilai US$43,89 miliar. Sedangkan komoditas lain, pada akhir 2020 konsumsi minyak mentah global dihargai US$2,2 triliun dan emas global lebih tinggi lagi mencapai US$11 triliun.  Dengan begitu diperlukan dana yang benar-benar masif untuk menggerakkan pasar komoditas.

Membidik Perak

Adapun, investor ritel mengubah haluan mengincar pasar berjangka perak sesudah “menggoreng” saham GameStop.

Hal itu dilakukan setelah muncul poster di platform Reddit yang menjelaskan teori konspirasi tentang perbankan dan pemerintah telah mengendalikan harga perak untuk menutupi inflasi.

Para investor ritel pun mengumpulkan dana untuk masuk ke pasar komoditas lewat produk exchange-traded fund (ETF) berbasis perak yaitu iShared Silver Trust.

Pembelian itu melonjakkan harga aset dasar ETF perak yaitu gabungan saham penambang logam, perak berjangka, dan variasi produk investasi lain, sehingga iShares Silver Trust melesat 6,8 persen atau kenaikan tertinggi sejak Agustus 2020.

Commodities Strategist Rabobank Ryan Fitzmaurice mengatakan produk ETF perak merupakan jalan pintas bagi trader ritel untuk mengakses pasar komoditas berjangka. Membeli ETF komoditas dibutuhkan dana yang besar untuk mencari produk fisik dari komoditas yang dimaksud seperti logam, minyak, atau hasil tani.

Berbeda dengan ETF saham maupun obligasi, ketika membeli ETF perak akan dibutuhkan beberapa hari untuk mengumpulkan perak fisik sesuai dengan dana yang masuk.

Singkatnya, ketika harga saham dipengaruhi ekspekasi di masa depan, harga komoditas lebih banyak digerakkan oleh fundamental permintaan dan penawaran.

Head Commodities Strategist TD Securities Bart Melek menegaskan investor ritel itu bisa saja memasukkan aliran modal lewat aksi spekulatif tersebut namun pada akhirnya permintaan—penawaran yang akan menang.

“Bahkan jika investor itu ingin menaikkan harga perak seperti menaikkan harga saham GameStop, perlu waktu yang sangat signifikan,” kata Director of Metals Trading BMO Capital Markets Tai Wong.

Jumlah investor ritel yang sedikit di pasar berjangka perak maupun pasar fisik perak juga disebut menjadi hambatan bagi para spekulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper