Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rebound Tajam, Asing Borong Saham TLKM Lepas BMRI

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak dalam kisaran 5.735,47 - 5.956,4. Sebanyak 257 saham menguat, 218 saham melemah, sedangkan 139 saham stagnan.
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat tajam pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Seni n(1/2/2021).

IHSG parkir di level 5.950,42 dengan pelemahan 1,5 persen atau 88,07 poin pada akhir sesi I, setelah sempat anjlok pada awal perdagangan hari ini hingga menyentuh kisaran level 5.735.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak dalam kisaran 5.735,47 - 5.956,4. Sebanyak 257 saham menguat, 218 saham melemah, sedangkan 139 saham stagnan.

Investor asing mencatat aksi jual bersih atau net sell Rp245,74 miliar pada sesi I. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat net sell sebesar Rp176,5 miliar, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp75 miliar.

Di sisi lain, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan net buy sebesar Rp44 miliar pada sesi I, disusul oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang mencatat net buy Rp40,1 miliar.  

Sementara itu, saham dua emiten debutan terkena auto reject atas. Saham PT Bank Net Syariah Tbk. naik 34,95 persen k level 139. Saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. juga melesat 34,65 persen ke posisi 136. Kedua emiten itu mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia hari ini.

Sejalan dengan IHSG, mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga menguat. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat masing-masing 1,05 persen dan 1,21 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Composite menguat 0,1 persen.

Rebound IHSG di sesi pertama ditopang rilis data perekonomian. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dari IHS Markit periode Januari 2021 tercatat naik 52,2 lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya atau Desember 2020 yang sebesar 51,3. 

Menurut IHS Markit peningkatan terbaru di sektor kesehatan merupakan yang paling cepat selama enam setengah tahun, dan yang paling besar sejak survei pada April 2011.

Sementara ekspansi semakin cepat dalam permintaan baru selama Januari, dengan kenaikan ketiga pada jumlah bisnis baru yang paling kuat sejak Juli 2014.

Di lain pihak,Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper