Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terancam Delisting, Golden Plantation (GOLL) Cari Investor Baru

Nasib PT Golden Plantation Tbk. diujung tanduk karena terancam delisting dari lantai bursa. Perseroan mengaku berkomitmen untuk memenuhi kewajiban dan mencari investor guna terhindar dari delisting.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Golden Plantation Tbk. terancam didepak dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena suspensi saham bakal mencapai 24 bulan dalam waktu dekat. Perseroan mengaku tengah mencari investor baru untuk melanjutkan keberlangsungan usaha.

Berdasarkan pengumuman BEI No.: Peng-00002/BEI.PP1/01-2021, Jumat (29/1/2021), Bursa mengumumkan masa suspensi saham Golden Plantation akan mencapai 24 bulan pada 30 Januari 2021. Alhasil, emiten bersandi GOLL itu memenuhi kriteria penghapusan pencatatan saham alias delisting.

"Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh Perseroan serta pengumuman Bursa," demikian kutipan pengumuman BEI.

Per 30 November 2020, sebagian besar saham GOLL dimiliki oleh PT Jom Prawarsa Indonesia sebesar 76,42 persen. Adapun 23,58 persen saham dimiliki oleh masyarakat. 

Untuk diketahui, laporan keuangan terakhir yang dipublikasikan GOLL adalah periode kuartal III/2019. Pada periode tersebut, aset GOLL mencapai Rp2,59 triliun. Dari jumlah tersebut, aset tanaman perkebunan sebesar Rp1,87 triliun. GOLL mencatat pendapatan Rp11,2 miliar dengan kerugian Rp48 miliar di periode yang sama.

Di sisi lain, GOLL masih berupaya memenuhi kewajiban non finansial berupaya penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan yang belum dilaporkan mencakup laporan tahunan 2019 dan laporan keuangan tiga kuartal selama 2020.

Dalam keterangan terpisah, GOLL menyatakan komitmen untuk memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan pada Februari 2021.

Sementara itu, dari 10 anak usaha, sebanyak dua anak usaha sudah dinyatakan pailit, yakni PT Bumi Raya Investindo dan PT Airlangga Sawit Jaya. Adapun tujuh anak usaha lain dalam status kekurangan dengan enam diantaranya berhenti beroperasi. Total karyawan GOLL saat ini mencapai 49 orang.

Manajemen GOLL menyebut, perseroan berupaya mendapatkan investor untuk mendukung rencana bisnis ke depan. Hal itu juga didukung oleh pemegang saham perseroan yang terlibat langsung dalam upaya mencari pemodal baru. 

"Sampai saat ini perseroan tidak memiliki intensi untuk delisting dari BEI," tulis manajemen GOLL dalam keterbukaan informasi, Kamsi (28/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper