Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Dibantai Terus, Kinerja Awal Tahun Bisa Terburuk dalam 1 Dekade

Sepanjang tahun berjalan 2021, harga emas telah terkoreksi hampir 3 persen. Pelemahan itu pun menjadi kinerja Januari terburuk bagi aset safe haven itu sejak 2011. 
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas terus berada dalam tekanan seiring dengan rebound dolar AS yang menempatkan emas di jalur untuk awal terburuk dalam satu dekade./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas terus berada dalam tekanan seiring dengan rebound dolar AS yang menempatkan emas di jalur untuk awal terburuk dalam satu dekade./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terus berada dalam tekanan seiring dengan rebound dolar AS yang menempatkan emas di jalur untuk awal terburuk dalam satu dekade.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (28/1/2021) hingga pukul 12.33 WIB, harga emas di pasar spot terkoreksi 0,31 persen ke posisi US$1.838,26 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka di bursa Comex untuk kontrak April 2021 berada di posisi US$1.839,7 per troy ounce, turun hingga 0,5 persen.

Sepanjang tahun berjalan 2021, harga emas telah terkoreksi hampir 3 persen. Pelemahan itu pun menjadi kinerja Januari terburuk bagi aset safe haven itu sejak 2011. 

Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat 0,1 persen ke posisi 90,738. Sepanjang tahun berjalan 2021, indeks berhasil menguat 0,84 persen setelah sempat anjlok ke posisi terendah sejak 2018 di 80,92.

Analis Pasar Senior Oanda Corp Edward Moya mengatakan bahwa saat ini investor fokus terhadap komentar Ketua The Federal Reserve Jerome Powell yang cenderung berhati-hati. Namun komentar Powell berhasil menimbulkan optimisme beberapa pelaku pasar bahwa pemulihan ekonomi akan terjadi pada paruh kedua tahun  ini.

Optimisme pasar dan kehati-hatian The Fed itu pun yang membuat dolar AS berhasil rebound dan mendapatkan kekuatannya kembali untuk menetap di zona hijau.

“Emas tidak bisa mendapatkan kembali alurnya sampai rebound dolar AS selesai. Fase konsolidasi akan emas berlanjut, dan bull case akan tetap ada jika harga dapat menahan untuk tidak menembus ke bawah level US$1.800 per troy ounce selama beberapa minggu ke depan,” ujar Moya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (28/1/2021).

Untuk diketahui, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mereka di level mendekati nol persen, menandai pemulihan ekonomi yang moderat.

Kebijakan tersebut menegaskan kembali janji The Fed untuk menggunakan semua cara yang ada untuk mendukung ekonomi AS selama masa pandemi virus corona.

The Fed juga mempertahankan kebijakan pembelian surat berharga senilai US$120 miliar per bulan sampai adanya progres signifikan pada target serapan ketenagakerjaan dan inflasi. The Fed juga tidak membuat perubahan terkait dengan komposisi pembelian surat berharga.

"Laju pemulihan aktivitas ekonomi dan serapan tenaga kerja berjalan moderat pada beberapa bulan terakhir, dengan kelemahan terkonsentrasi pada sektor-sektor yang paling terpukul oleh pandemi," demikian keterangan Federal Open Market Committee (FOMC) dalam pernyataan resmi, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (28/1/2021).

Di sisi lain, tim riset Monex Investindo Futures mengatakan bahwa harga emas berpotensi turun hari ini ini menargetkan level support US$1.827 dan selanjutnya US$1.822 per troy ounce selama emas terus bergerak di bawah level resisten US$1.845 per troy ounce.

“Namun, bila harga mampu menembus level resisten US$1.845 per troy ounce, harga emas berpotensi menguat dan masuk posisi beli untuk menargetkan resisten selanjutnya US$1.850 per troy ounce,” tulis Monex Investindo Futures seperti dikutip dari publikasi riset hariannya, Kamis (28/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper