Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dharma Satya (DSNG) Targetkan Produksi CPO 2021 Tumbuh 10 Persen

Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan bahwa perseroan optimistis kinerja operasional pada tahun ini dapat lebih baik dari pencapaian 2020.
Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Andrianto Oetomo memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai rapat umum pemegang saham tahunan  (RUPST), di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Andrianto Oetomo memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk., menargetkan pertumbuhan produksi tahun ini naik 10 persen dari total realisasi produksi 2020.

Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan bahwa perseroan optimistis kinerja operasional pada tahun ini dapat lebih baik dari pencapaian 2020.

“Produksi CPO ditargetkan tumbuh sekitar 10 persen,” ujar Jenti kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).

Adapun, emiten berkode saham DSNG mencatatkan volume produksi CPO 636.947 ton pada 2020. Pencapaian itu lebih tinggi 4,4 persen dibandingkan dengan realisasi produksi 2019 sebesar 610.050 ton.

Selain itu, DSNG mencatatkan pertumbuhan produksi inti sawit atau palm kernel (PK) menjadi 114.290 ton, naik 8 persen daripada produksi 2019 sebesar 105.808 ton.

Untuk produksi palm kernel oil (PKO), kinerja naik 8,2 persen secara year on year menjadi 34.049 ton pada 2020, dibandingkan dengan produksi 2019 sebesar 31.462 ton.

Sementara itu, produksi Tandan Buah Segar (TBS) perseroan turun menjadi 2.041.052 ton, turun 7,4 persen daripada produksi 2019 sebesar 2.204.345 ton.

DSNG juga mencatatkan penurunan penjualan CPO pada 2020 menjadi sebesar 640.416 ton, lebih rendah 3,9 persen dibandingkan dengan penjualan 2019 sebanyak 665.993 ton.

DSNG menjelaskan bahwa peningkatan produksi tersebut disebabkan oleh kenaikan yang juga terjadi di TBS eksternal sejalan dengan peningkatan kapasitas pemrosesan dari pabrik baru di Kalimantan Barat dan perluasan di Kalimantan Timur.

Selain itu, volume penjualan 2019 lebih tinggi karena angka penjualan itu termasuk stok akhir 2018 sekitar 50 ribu ton. Dengan demikian, pertumbuhan penjualan CPO secara riil diyakini naik 3,9 persen bukan turun 3,9 persen.

Di sisi lain, Jenti berharap harga CPO tahun ini bertahan di kisaran level tinggi sehingga dapat mengakselerasi kinerja keuangan perseroan pada tahun ini.

Sebagai gambaran, DSNG berhasil membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp163,77 miliar pada kuartal III/2020, naik 159,5 persen daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp63 miliar.

Selain itu, perseroan mengantongi kenaikan penjualan 10 persen secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp4,38 triliun pada kuartal III/2020 dibandingkan dengan pencapaian kuartal III/2019 sebesar Rp3,96 triliun.

Sepanjang 2020, ASP CPO perseroan sebesar Rp8,1 juta per ton, lebih tinggi 26 persen dari ASP 2019 sebesar Rp6,6 juta per ton.

Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Senin (25/1/2021) saham DSNG parkir di level Rp555, terkoreksi 5,13 persen. Sepanjang tahun berjalan 2021 DSNG telah terkoreksi 13,28 persen, sedangkan dalam 6 bulan terakhir naik 63,24 persen. Kapitalisasi pasar DSNG sebesar Rp5,88 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper