Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (21/1/2021).
Adapun menutup perdagangan kemarin, Rabu (20/1/2021), IHSG menguat 107,9 poin atau 1,71 persen ke level 6.429,76.
Sebanyak 9 indeks sektoral ditutup menguat dipimpin oleh sektor tambang dengan penguatan 5,6 persen, disusul sektor industri dasar yang menguat 2,51 persen. Di sisi lain, sektor konsumer melemah 0,62 persen.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai stochastic yang membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan.
“Penguatan didorong optimisme stimulus Amerika Serikat, dari dalam negeri Investor akan mencermati penetapan suku bunga Bank Indonesia,” tulis Dennies dalam riset harian, Kamis (21/1/2021).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-7 Day Reverse Repo Rate akan dipertahankan pada level 3,75 persen lewat Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir Kamis (21/1/2021).
Josua mengatakan kebijakan BI tersebut dilakukan karena mempertibangkan suku bunga kebijakan saat ini masih konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi, serta untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan Artha Sekuritas hari ini:
ASII Astra International Tbk (Target Price: 6.900 – 7.000)
Entry Level: 6.600 – 6.700
Stop Loss: 6.550
Masih bergerak dalam trend konsolidasi jangka pendek. Masih berpotensi menguat dalam jangka menengah.
TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk (Target Price: 1.000 – 1.020)
Entry Level: 950 – 970
Stop Loss: 935
Candlestick membentuk higher high dan higher low. Indikator stochastic melebar setelah membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan.
PTPP PP Tbk (Target Price: 2.150 – 2.200)
Entry Level: 2.050 – 2.100
Stop Loss: 2.020
Menguat setelah rebound di area support.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel