Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DBS dan Batavia Prosperindo AM Luncurkan Reksa Dana USD Berbasis ESG

Produk reksa dana dengan prinsip keberlanjutan tersebut mengedepankan pengembangan portofolio dan integrasi pengelolaan lingkungan (Environmental), Sosial (Social), dan Tata Kelola (Governance) atau yang biasa disebut sebagai ESG.
Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Lilis Setiadi memberikan penjelasan saat peluncuran Reksa Dana yang dapat diperdagangkan di bursa Exchange Traded Fund (ETF) yaitu Batavia IDX30 ETF dan Batavia SRI-KEHATI ETF di Jakarta, Rabu (27/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Lilis Setiadi memberikan penjelasan saat peluncuran Reksa Dana yang dapat diperdagangkan di bursa Exchange Traded Fund (ETF) yaitu Batavia IDX30 ETF dan Batavia SRI-KEHATI ETF di Jakarta, Rabu (27/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DBS Indonesia dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen bekerja sama meluncurkan produk reksa dana berbasis prinsip berkelanjutan (sustainability) yakni Batavia Global ESG Sharia Equity USD.

Produk reksa dana dengan prinsip keberlanjutan tersebut mengedepankan pengembangan portofolio dan integrasi pengelolaan lingkungan (Environmental), Sosial (Social), dan Tata Kelola (Governance) atau yang biasa disebut sebagai ESG.

Fokus ESG disebut menjadi peluang menarik, dengan mengoptimalkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang dan meminimalisir risiko dengan menghindari investasi ke berbagai sektor kontroversial seperti alkohol, energi nuklir, senjata, dan sebagainya.

Executive Director, Wealth Management Talent Rotation, PT Bank DBS Indonesia, Koh Keng Swee mengatakan, tingginya minat investor pada jenis investasi serupa dalam beberapa tahun terakhir, membuat Bank DBS Indonesia menghadirkan Batavia ESG Global Sharia Equity USD, reksa dana offshore dengan fokus investasi efek bersifat ekuitas yang berprinsip syariah dan ESG.

“Kehadirannya melengkapi rangkaian produk investasi komprehensif guna memenuhi kebutuhan nasabah dalam mengelola dan mengembangkan kekayaan,” katanya dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Bisnis, Rabu (20/1/2021)

Menurutnya, penerapan ESG membawa perubahan sosial yang positif dengan tiga kriteria terpisah. Environmental berfokus pada manajemen dan produksi energi yang bersih serta proses limbah yang baik. Social memperhatikan budaya kerja, hak pekerja, serta hubungan pelanggan dan masyarakat.

Sementara itu, Governance melihat bagaimana manajemen dan operasional perusahaan, termasuk dari sisi etika bisnis dan pertanggungjawaban finansial.

Koh Keng Swee menuturkan, sejak awal tahun 2020, pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan tersendiri bagi hampir semua sektor, termasuk ekonomi dan perbankan. Meskipun demikian, tren investasi di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya para Ultra High Net Worth Individual (UHNWI), terus meningkat.

Mencermati hal tersebut, pihaknya berupaya untuk menyediakan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, khususnya dalam menghadapi iklim baru investasi saat ini.

Salah satunya adalah dengan mengenalkan produk reksa dana Batavia ESG Global Sharia Equity USD, bersama dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen, yang akan efektif ditawarkan ke nasabah mulai 27 Januari 2021.

Dalam kesempatan yang sama, President Director of PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Lilis Setiadi mengatakan produk Batavia Global ESG Sharia Equity USD menawarkan berbagai keuntungan bagi nasabah.

Beberapa keuntungan tersebut di antaranya pengoptimalan imbal hasil secara konsisten dengan prinsip investasi syariah dan ESG, membawa dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun, pengelolaannya didukung oleh BlackRock sebagai Technical Advisor, yang memiliki keunggulan teknologi dan sumber daya global.

"Produk ini dapat menjadi pilihan bagi para nasabah untuk berinvestasi di era new normal dan sejalan dengan tren global seputar ESG yang terbukti memberikan imbal hasil jangka panjang yang optimal dan lebih tangguh menghadapi turbulensi dan krisis,” tutup Lilis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper