Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Janet Yellen Bawa Angin Segar, Wall Street Cetak Rekor

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,38 persen, indeks S&P 500 menguat 0,81 persen, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir melonjak 1,53 persen.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat ke posisi tertinggi pada perdagangan Selasa (19/1/2021), setelah calon Menteri Keuangan Janet Yellen melakukan sidang konfirmasi di Senat.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,38 persen, indeks S&P 500 menguat 0,81 persen, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir melonjak 1,53 persen.

Saham Goldman Sachs Group Inc. berbalik melemah bahkan setelah melaporkan bahwa laba naik lebih dari dua kali lipat. Saham Bank of America Corp. naik tipis setelah merilis laporan keuangan.

Sementara itu, saham General Motors Co. melonjak ke rekor tertinggi setelah Microsoft Corp berinvestasi dalam startup mobil otonom yang dikembangkan perusahaan. Sementara itu, Netflix Inc. melaporkan laporan keuangan setelah penutupan pasar.

Janet Yellen menghadapi penolakan dari Partai Republik terhadap rencana stimulus Covid-19 senilai US$1,9 triliun dari Presiden terpilih Joe Biden dalam sidang konfirmasi untuk menjadi Menteri Keuangan.

Dalam kesaksiannya di Senat AS pada Selasa (19/1), Yellen menegaskan bahwa dirinya tidak menargetkan level tertentu untuk nilai tukar dolar terhadap mata uang lain.

Dia memaparkan bahwa dirinya percaya bahwa tujuan AS untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menaikkan gaji serta stabilitas pasar keuangan dapat menjadi contoh baik bagi negara. Komitmen ini sangat positif tidak hanya bagi AS tetapi juga bagi mitra AS.

"Nilai tukar AS dengan mata uang lain harus ditentukan oleh pasar. Pasar akan merefleksikan variasi kinerja ekonomi, secara general memfasilitasi penilaian terhadap ekonomi global," kata Yellen di depan Senat, Selasa (19/1/2021).

Pergerakan pasar pada hari Selasa menunjukkan bahwa investor kembali ke perdagangan reflasi dan bertaruh bahwa pemerintahan Joe Biden akan menggunakan kekuatan legislatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Paket stimulus Biden mencakup langkah-langkah seperti kenaikan upah minimum dan ekspansi substansial dalam keluarga dan cuti medis, yang ditentang oleh Partai Republik.

Analis Jefferies International Mohit Kumar mengatakan komentar Yellen menjadi hal yang positif bagi pasar.

“Kita harus memiliki kerja sama yang lebih besar antara Fed dan Departemen Keuangan, dengan kebijakan moneter dan fiskal yang bekerja sama dan mendukung. Ini adalah latar belakang yang bagus untuk sentimen risiko,” ungkap Kumar, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper