Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Penjualan 375.000 Unit Mobil, Begini Rekomendasi Saham Astra (ASII)

Astra International (ASII) menargetkan bisa mempertahankan pangsa pasar 50 persen dari total penjualan mobil nasional pada tahun ini.
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen mobil PT Astra International Tbk. menargetkan penjualan mobilnya dapat mencapai 375.000 unit sepanjang 2021. Kalangan sekuritas menilai  menilai saham ASII masih layak dibeli.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menuturkan pihaknya menargetkan dapat menjual 375.000 unit pada 2021. Jumlah tersebut menyesuaikan dengan  target penjualan dari asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

"Untuk pasar otomotif Gaikindo menargetkan 750.000 unit tahun ini. Astra menargetkan bisa mempertahankan pangsa pasarnya 50 persen dari total penjualan nasional," katanya kepada Bisnis, Selasa (19/1/2021).

Berdasarkan laporan kuartal III/2020, penjualan mobil di bawah Grup Astra mencapai 25.799 unit pada September 2020. Realisasi itu naik 53,81 persen dibandingkan dengan 16.773 unit pada bulan sebelumnya.

Total pasar kendaraan roda empat domestik mencapai 48.554 unit pada September 2020. Jumlah penjualan secara wholesale itu naik sekitar 30,25 persen dari 37.277 unit per Agustus 2020.

Secara kumulatif, penjualan Grup Astra sebanyak 192.217 unit pada kuartal III/2020. Sementara itu, penjualan pasar domestik pada periode yang sama sebesar 372.046 unit.

Data menunjukkan realisasi penjualan kendaraan roda empat Grup Astra terus merangkak naik sejak Juni 2020—September 2020 atau bangkit dari level terendah 1.102 unit pada Mei 2020. 

Kendati demikian, realisasi penjualan kendaraan roda empat Grup Astra belum kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Penjualan tertinggi tahun ini sebanyak 45.931 unit terjadi pada Maret 2020.

Analis JPMorgan Benny Kurniawan di lain pihak telah menurunkan rekomendasi saham Astra International dari posisi netral ke layak jual. Menurutnya, saham Astra International telah menguat, sementara potensi pemulihan dalam penjualan kendaraan roda empat terlihat membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

"Saham diturunkan ke underweight dari netral; dengan price target adalah 6.000. Penjualan kendaraan roda empat di Indonesia masih sekitar 55%--60% dari pra-level Covid-19, tertinggal dari rekan global lainnya," ungkapnya dikutip dari riset harian Bloomberg, Selasa (19/1/2021).

Menurutnya, penjualan pada kuartal I/2021 mungkin mengecewakan karena periode perpanjangan pembatasan aktivitas masyarakat di Pulau Jawa dan Bali. Sementara, saham emiten berkode ASII tersebut sudah meningkat secara year to date (YTD) 10,7 persen, sementara dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) hanya menguat 6,9 persen YTD.

Selain itu, penjualan mobil domestik domestik Indonesia juga merosot 48,5 persen pada 2020 sepanjang pandemi Covid-19 ini. Sepanjang 2020, penjualan mobil nasional di pasar domestik dari pabrikan ke dealer (wholesaler) di pasar domestik mencapai 532.027 unit, turun 48 persen. Sementara, penjualan dari dealer ke konsumennya (penjualan ritel) mencapai 578.327 unit, turun 44 persen. 

Kendati demikian, berdasarkan konsesi analis Bloomberg, dari 33 analis sebanyak 19 sekuritas merekomendasikan beli atau setara 57,6 persen, sementara 12 lainnya merekomendasikan hold atau 36,4 persen, dan 2 analis merekomendasikan sell atau 6,1 persen.

Berdasarkan target price konsesi, harga pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (19/1/2021) yang mencapai 6.675 telah melewati TP 12 bulan ke depan di level 6.524,63. Dengan demikian, terdapat potensial return sebesar 2,3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper