Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Diramal Pulih, Bagaimana Prospek Saham BRI?

Kebangkitan sektor perbankan dinilai menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sejumlah sekuritas merekomendasikan beli saham berkode BBRI tersebut.
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham sejumlah emiten perbankan pun terus membaik sejak awal tahun seiring dengan tekanan yang mulai mereda.

Salah satu saham perbankan pelat merah yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang mengalami kenaikan harga 9,83 persen menjadi Rp4.580 sejak awal tahun hingga Jumat (15/1/2021).

Analis Aldiracita Sekuritas Indonesia Agus Pramono menjelaskan bahwa sektor perbankan mulai bangkit setelah tertekan pandemi Covid-19 pada 2020. Seperti diketahui, pandemi telah menyebabkan restrukturisasi utang terjadi secara masif.

Pemerintah pun dengan sigap mengeluarkan sejumlah stimulus baik dari sisi fiskal maupun moneter. Agus menilai stimulus itu mulai membuahkan hasil yang terlihat dari pemulihan kinerja perbankan pada kuartal III/2020.

“Tahun 2021 akan menjadi masa pemulihan ekonomi makro dan stimulus bakal terus menjadi juru selamat sektor perbankan,” tulis Agus dalam riset, dikutip Minggu (17/1/2021).

Kendati Agus mempertahankan rekomendasi netral untuk saham perbankan, dia menaikkan sejumlah target harga dari saham-saham perbankan pelat merah maupun swasta.

Agus menunjuk saham BBTN dan BMRI sebagai top picks dengan target harga Rp2.600 per saham dan Rp8.600 per saham. Sementara itu, BBRI tetap direkomendasikan beli dengan target harga Rp5.400.

Kepala Riset Indo Premier Sekuritas Jovent Muliadi juga mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp5.600 per saham.

Menurut Jovent, potensi merger antara PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM ke dalam Bank BRI akan mendongkrak pendapatan bank yang fokus pada industri UMKM ini sebesar 10 persen.

“Dengan adanya integrasi Pegadaian dan PNM, kami akan terus memperbarui rekomendasi BBRI,” tulis Jovent dalam riset.

Sebelumnya diberitakan bahwa Bank BRI berencana mengakuisisi Pegadaian dan PNM pada tahun ini setidaknya dalam kuartal I/2021. Indo Premier melihat skema akuisisi itu kemungkinan besar akan dilakukan lewat penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Apabila terealisasi, aksi merger antara Bank BRI dengan Pegadaian dan PNM akan membawa posisi Bank BRI menjadi pemimpin pasar (market leader) kreditur mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper