Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Masih Ganas, Rupiah Berbalik Koreksi

Pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka koreksi 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.075 per dolar AS. Indeks dolar AS turun 0,1 persen menuju 90,263.
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka melemah pada perdagangan Kamis (14/1/2021) seiring dengan masih ganasnya kasus Covid-19 global yang membuat pelaku pasar menghindari aset berisiko.

Pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka koreksi 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.075 per dolar AS. Indeks dolar AS pun turun 0,1 persen menuju 90,263.

Pengamat Pasar Modal MNC Asset Manajemen Edwin Sbayang menyampaikan aset berisiko mendapat sentimen negatif dari adanya lockdown di 4 Kota di China yang berpenduduk 28 juta.

Di sisi lain, peringatan baru dari WHO akan ada potensi kenaikan jumlah kasus baru di Amerika Utara serta diperpanjangnya masa lockdown di beberapa negara di Eropa.

"Padahal vaksinasi sudah mulai dilakukan di negara atau kota tersebut," paparnya dalam publikasi riset, Kamis (14/1/2021).

Edwin memprediksi pada hari ini rupiah akan bergerak di rentang Rp13,960 - Rp14,160 per dolar AS.

Pada perdagangan Rabu (13/1/2021), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 70 poin atau 0,50 persen ke level Rp14.060 per dolar AS. Indeks dolar di sisi lain turun tipis 0,01 persen menjadi 90,08.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Mata uang rupiah masih dalam tekanan dolar AS. Ibrahim mengutip pernyataan Presiden Bank Federal Reserve Boston Eric Rosengren bahwa ekonomi AS akan terus kuat pada paruh kedua tahun ini karena vaksinasi tersedia secara luas, tetapi COVID-19 masih mendorong ekonomi dan kebijakan moneter akan tetap akomodatif.

Dari sisi internal, vaksinasi massal resmi dimulai. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang mendapat suntikan vaksin CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper