Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai ANTM & PGAS, Kaesang Kini Jagokan Saham Bank Jatim (BJTM), Ini Alasannya

Putra bungsu Presiden Joko Widodo mengatakan valuasi saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk masih murah pada posisi saat ini.
Dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, dan Kaesang Pangarep. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @kasesangp
Dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, dan Kaesang Pangarep. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @kasesangp

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menjagokan sejumlah saham seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), Kaesang Pangarep kini merekomendasikan saham lain dari sektor perbankan.

Di akun Twitter-nya, putra bungsu Presiden Joko Widodo ini menyinggung saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM). Dalam tweet-nya, ia mengatakan valuasi saham BJTM masih murah pada posisi saat ini.

“Valuasi murah, PE (price to earning) Ratio hanya 7.5x dengan ROE (return on equity) 13 persen,” ungkap Kaesang.

Ia mengatakan, dengan posisi tersebut ditambah dengan dividen yang besar setiap tahunnya, saham emiten dengan sandi BJTM ini layak dihargai dengan PE Ratio 10 kali atau lebih atau dengan price to book value (PBV) minimal di 1,5 kali, yaitu di harga Rp1.000 per saham.

Kaesang yang juga terkenal dengan #sangmology melanjutkan, kinerja keuangan BJTM terbilang sangat sehat pada tahun 2020 meskipun dilanda pandemi Covid-19.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BJTM membukukan kenaikan laba bersih 1,07 persen hingga November 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Selain itu, Bank Jatim juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,29 persen pada November 2020 (yoy). Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 17,92 persen (yoy) pada periode yang sama.

Adapun pada perdagangan hari ini, Kamis (14/1/2021), saham BJTM ditutup melonjak 19,01 persen ke level Rp845 per saham. Volume transaksi pada perdagangan hari ini mencapai 408 juta saham dengan nilai sebesar Rp330 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper