Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Suku Bunga Rendah, Asing Bakal Berbondong ke Pasar Obligasi

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan potensi aliran dana asing kembali melalui pasar obligasi Indonesia masih cukup besar.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Tren suku bunga rendah dan likuiditas yang tinggi diprediksi akan mendatangkan aliran modal asing ke pasar surat utang Indonesia.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan potensi aliran dana asing kembali melalui pasar obligasi Indonesia masih cukup besar.

Ia menjelaskan, daya tarik pasar obligasi Indonesia, termasuk Surat Berharga Negara (SBN), didukung oleh tren suku bunga rendah yang saat ini diberlakukan oleh bank sentral di dunia. Hal tersebut juga ditambah dengan kondisi perekonomian global saat ini.

Selain itu, tingkat likuiditas investor asing pada tahun ini juga masih cukup tinggi. Tingkat likuiditas tersebut akan membuat para investor berupaya mencari instrumen investasi yang dapat mendatangkan return optimal.

Ia menambahkan, investor asing juga mulai kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia. Hal tersebut terlihat dari arus dana asing yang tercatat nyaris mencapai Rp8 triliun hingga pekan lalu.

Ramdhan melanjutkan, dengan beragam katalis positif yang dimiliki, potensi capital inflow lebih besar dari pasar obligasi Indonesia pun semakin terbuka. Menurut Ramdhan, sejauh ini masih ada investor asing yang belum kembali ke surat utang Indonesia.

"Secara historis, tingkat kepemilikan asing di Indonesia di kisaran 38 persen hingga 40 persen. Tingkat yield kita juga masih tinggi dibandingkan negara emerging market lain, sehingga potensi mereka untuk kembali dan mencatatkan net buy masih terbuka," jelasnya saat dihubungi pada Rabu (13/1/2021).

Daya tarik pasar SBN Indonesia juga didukung oleh peringkat investment grade yang disandang Indonesia. Hal tersebut menandakan ketahanan pasar surat utang Indonesia ditengah pandemi yang menimbulkan ketidakpastian.

Ramdhan melanjutkan, kembalinya investor asing ke obligasi Indonesia berpotensi memicu pergerakan yield di bawah 6 persen. Namun, hal tersebut perlu didukung oleh kondisi pasar global yang kondusif dan tahan goncangan.

"Apabila Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan, obligasi Indonesia akan semakin dilirik," ujarnya.

Sebelumnya, Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan mengatakan, aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi Indonesia memang sudah terlihat. Namun, menurutnya jumlah tersebut akan melonjak dalam beberapa waktu ke depan.

Ariawan menjelaskan, salah satu katalis positif yang mendukung masuknya investor asing ke obligasi Indonesia adalah stimulus fiskal dan moneter yang akan dikucurkan sejumlah negara, seperti di Amerika Serikat.

Ia melanjutkan, pada tahun ini likuiditas di pasar cenderung lebih tinggi seiring dengan dana baru yang dimiliki oleh investor. Hal tersebut pun meningkatkan potensi aliran dana asing yang masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper