Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalah Pamor dari Obligasi AS, Harga Emas Terperosok

Harga emas Comex turun 0,36 persen ke leval US$1.844,2 per ounce pada Selasa (2/1/2021). Investor masih memburu obligasi AS yang tengah mengalami kenaikan imbal hasil.
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terperosok pada akhir perdagangan Selasa (12/1/2021) setelah investor masih memburu obligasi Amerika Serikat (AS) yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Namun, harga emas tertahan berkat ekspektasi inflasi yang dipicu peningkatan stimulus di AS.

Harga emas berjangka Comex turun 0,36 persen ke leval US$1.844,2 per ounce pada Selasa (2/1/2021). Sehari sebelumnya, emas sempat menguat 0,84 persen ke posisi US$1.850,80 dolar AS.

"Kesediaan investor untuk membeli [surat] utang AS meningkatkan kepercayaan pada aset-aset AS sehingga saham-saham menguat dan dolar tergelincir, keduanya keduanya membantu emas sedikit menguat," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO seperti dikutip dari Antara,Rabu (13/1/2021).

Indeks dolar tergelincir 0,3 persen terhadap para pesaingnya, sementara imbal hasil obligasi AS 10-tahun turun ke terendah sesi 1,146 persen setelah lelang 10 tahun yang kuat.

“Akan ada paket stimulus besar yang akan mendukung pasar emas, tidak hanya dapat merangsang permintaan tetapi juga mendorong ide-ide dari beberapa masalah inflasi harga,” kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan orang Amerika membutuhkan lebih banyak bantuan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan bahwa dia akan menyampaikan rencana yang menelan biaya 'triliunan' dolar.

Emas secara umum dipercaya sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas. Namun, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi  menantang pamor tersebut itu baru-baru ini karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper