Bisnis.com, JAKARTA — Laju saham emiten farmasi makin mengganas jelang penyuntikan vaksin corona atau Covid-19 pertama di Indonesia yang rencananya akan dimulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1/2021).
Penguatan harga saham emiten farmasi dan alat kesehatan tidak terbendung dua hari menjelang vaksinasi Covid-19 perdana di Indonesia. Laju PT Indofarma Tbk. (INAF) misalnya, terkena auto reject atas (ARA) setelah sahamnya naik 25 persen ke level Rp6.250 pada Senin (18/1/2021).
Kondisi serupa dialami oleh PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) yang melejit 25 persen ke level Rp3.700 pada sesi yang sama. Lonjakkan harga saham membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) harus melakukan suspensi sementara alat kesehatan itu terhitung mulai Selasa (12/1/2021).
Otoritas pasar modal harus menempuh kebijakan itu untuk cooling down saham IRRA yang dinilai telah mengalami kenaikan harga kumulatif signifikan.
“Penghentian sementara perdagangan saham IRRA tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” tulis Manajemen BEI dikutip pada, Selasa (12/1/2021).