Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Asing Borong Saham Hingga Rp2,43 Triliun

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mendorong investor asing memborong saham-saham domestik.
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan transaksi beli bersih atau net buy hingga Rp2,43 triliun pada perdagangan Senin (11/1/2021). Investor asing terpantau memborong saham-saham perbankan.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mendorong investor asing memborong saham-saham domestik.

Belum lagi, pasar juga sangat mengapresiasi komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

“Optimisme terhadap recovery perekonomian baik domestik maupun global disikapi positif oleh para pelaku pasar. Apalagi, pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan,” ujar Nafan kepada Bisnis, Senin (11/1/2021).

Hal itu dinilai menjadi bekal yang baik bagi saham-saham domestik untuk melanjutkan penguatannya dan terus diburu investor asing.

Adapun, berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan atau IHSG berhasil parkir di level 6.382,938, naik 2 persen pada penutupan perdagangan Senin (11/1/2021).

Investor asing mencatatkan net buy hingga Rp2,43 triliun dengan sasaran utama aksi beli terhadap saham-saham perbankan.

Investor asing tampak memburu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp670,1 miliar, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga Rp503,8 miliar, dan saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar 265,5 miliar.

Selain itu, optimisme investor asing juga didukung setelah Kongres AS mengesahkan kemenangan presiden terpilih, Joe Biden. Kepastian politik itu semakin memperkuat optimisme pasar terhadap adanya potensi penggelontoran stimulus AS lebih lanjut di bawah pemerintahan Joe Biden.

Semakin banyak likuiditas di pasar, dolar AS semakin melemah dan membuat investor beralih ke pasar keuangan negara berkembang, salah satunya Indonesia.

Di sisi lain, euforia penyelenggaraan vaksinasi massal juga disikapi positif oleh para pelaku pasar sehingga berhasil membuat IHSG melaju kencang.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021). Proses vaksinasi Presiden akan disiarkan secara langsung oleh sejumlah media nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper