Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspektasi Stimulus Lancar dari Biden, Bursa AS Menguat

Pada penutupan perdagangan Kamis (7/1/2021), Dow Jones naik 0,69 persen menjadi 31.041,13, S&P 500 naik 1,48 persen ke 3.803,79, dan NASDAQ meningkat 2,56 persen menuju 13.067.48.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat menguat seiring dengan ekspektasi lebih banyak program stimulus saat Joe Biden menjadi presiden AS.

Pada penutupan perdagangan Kamis (7/1/2021), Dow Jones naik 0,69 persen menjadi 31.041,13, S&P 500 naik 1,48 persen ke 3.803,79, dan NASDAQ meningkat 2,56 persen menuju 13.067.48.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam publikasi risetnya menyampaikan saham AS menguat sehari setelah kekerasan mengguncang Capitol.

Di sisi lain, investor yang sangat fokus pada prospek untuk lebih banyak stimulus dan kemungkinan ketenangan akan berlaku saat Joe Biden mengambil alih kursi presiden.

Semua tolok ukur ekuitas AS utama mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, dengan sekitar 70 persen perusahaan di S&P 500 di hijau dan Nasdaq 100 melonjak 2,5 persen.

Dow Jones Transportation Average - proksi untuk aktivitas ekonomi - juga mencapai rekor, sementara indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 memperpanjang kenaikan tiga hari menjadi hampir 8 persen.

Data hari Kamis menunjukkan bahwa pertumbuhan di penyedia layanan AS tiba-tiba meningkat karena kenaikan dalam aktivitas bisnis dan pesanan baru membantu mengimbangi penurunan ukuran lapangan kerja.

Laporan pekerjaan hari Jumat diperkirakan menunjukkan perlambatan tajam dalam perekrutan. Presiden Federal Reserve Bank Dallas Robert Kaplan mengatakan para pejabat tidak boleh melakukan intervensi untuk memperlambat kenaikan imbal hasil obligasi karena hal itu diperkirakan akan terjadi saat ekonomi pulih.

Sementara itu, harga minyak naik untuk hari ketiga karena gerakan Demokrat di AS memicu optimisme seputar prospek lebih banyak stimulus fiskal di bawah pemerintahan Joe Biden yang akan datang.

Kenaikan tipis kurang dari 1 persen pada hari Kamis meninggalkan kontrak berjangka di New York pada level tertinggi sejak akhir Februari.

Harga minyak mengikuti langkah yang lebih tinggi dalam ekuitas karena Demokrat siap untuk mengambil kendali Senat, DPR dan kepresidenan, menyiapkan panggung untuk bantuan virus tambahan yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar yang melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper