Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Goyah, Rupiah Melemah Tipis pada Awal Perdagangan

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp13.905 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB.
Karyawati menunjukan uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau bergerak melemah tipis pada awal perdagangan hari ini, Kamis (7/1/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp13.905 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,153 poin atau 0,17 persen ke level 89,377 pada pukul 08.56 WIB.

Rupiah bergerak melemah setelah pada akhir perdagangan Rabu (6/1/2021), nilai tukar rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen di posisi Rp13.895 per dolar AS.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka menguat terbatas di level Rp.13.850 - Rp.13.920 pada Kamis (7/1/2021)," papar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi.

Dalam laporannya Ibrahim menuturkan pergerakan rupiah kemarin salah satunya dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Indonesia yang kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat. Hal ini berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali yang penyebaran Covid-19 relatif lebih tinggi.

Selain itu, data Bank Dunia yang memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen pada 2021 juga ikut membantu penguatan rupiah. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik didasarkan pada langkah pemerintah yang mendistribusikan dan meluncurkan vaksin yang efektif pada kuartal I 2021.

Meski ekonomi mulai pulih, aktivitas ekonomi diprediksi masih belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi covid-19. Sebab, dampak pandemi bersifat jangka panjang.

"Dengan membaiknya data ekonomi baik eksternal maupun internal, pelaku pasar semakin optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi baik global maupun Indonesia akan kembali membaik sehingga, aliran modal asing akan kembali masuk dalam pasar finansial Indonesia," jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper