Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Ekonomi Cerah, Rupiah Ditutup Menguat

Pergerakan rupiah hari ini salah satunya dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Indonesia yang kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Di sisi lain, nilai tukar rupiah terangkat oleh sentimen proyeksi Bank Dunia terkait proyeksi ekonomi Indonesia.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Perbaikan prospek pemulihan ekonomi dan kembali berlakunya pembatasan kegiatan masyarakat alias PSBB di Jawa dan Bali menjadi sentimen yang mewarnai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, berdasarkan, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 20 poin atau 0,14 persen di posisi Rp13.895 per dolar AS. Adapun  indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau turun 0,22 persen ke level 89,243.  

Selanjutnya, data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.926 per dolar AS, menguat 19 poin atau 0,13 persen dari posisi Rp13.945 pada Selasa (5/1/2021).  

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menuturkan, pergerakan rupiah hari ini salah satunya dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Indonesia yang kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat. Hal ini berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali yang penyebaran Covid-19 relatif lebih tinggi.

Selain itu, data Bank Dunia yang memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen pada 2021 juga ikut membantu penguatan rupiah. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik didasarkan pada langkah pemerintah yang mendistribusikan dan meluncurkan vaksin yang efektif pada kuartal I 2021.

Meski ekonomi mulai pulih, aktivitas ekonomi diprediksi masih belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi covid-19. Sebab, dampak pandemi bersifat jangka panjang. 

"Dengan membaiknya data ekonomi baik eksternal maupun internal, pelaku pasar semakin optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi baik global maupun Indonesia akan kembali membaik sehingga, aliran modal asing akan kembali masuk dalam pasar finansial Indonesia," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/1/2020).

Dari luar negeri, pasar tengah menanti kepastian kemenangan Partai Demokrat dalam pemilihan anggota Senat di negara bagian Georgia. Sejauh ini, salah satu kandidat senat dari Partai Demokrat, Raphael Warnock telah mengklaim kemenangan atas lawannya dari Partai Republik, Senator Kelly Loeffler

Jika Partai Demokrat berhasil merebut kedua kursi senat dari Partai Republik, Presiden terpilih AS, Joe Biden akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk menetapkan kebijakan. hal tersebut kemungkinan berimbas pada pelonggaran fiskal yang lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper